Madjlis Duha

Pagi ini kesibukan lebih dari biasa. Bila setiap senin pagi saya harus sudah selesai masak untuk makan siang sebelum jam 7pagi, lanjut swimming lesson bersama ibu-ibu dari India sampai pukul 8 pagi. Dengan mandi gaya koboi alias mandi ringkas dalam 30 menit biasanya saya sudah siap duduk manis menghadiri madjlis Duha bersama tetangga.

Nah kesibukan pagi ini lebih dari biasanya, karena suami yang biasa mengantar Sophie ke sekolah sedang berdinas ke Malaysia. Otomatis tugas ini beralih menjadi tugas tambahan. Swimming lesson hari ini mundur 15menit dari biasanya. Jadi alhamdulillah saya bisa ikut tanpa terlambat.

Kesibukan extra lainnya adalah, saya menjadi tuan rumah untuk madjlis Duha hari ini. Alhamdulillah semua terkendali sesuai dengan jadwalnya.
Sudah 7 minggu ini kami, komunitas Kampung Simei telah mengadakan madjlis Duha setiap Senin pagi. Acara mulai pukul 8.30 sampai 10.30. Dalam madjlis Duha, kami selain mempererat tali silaturahmi juga menimba ilmu agama. Warga Kampung Simei tidak memiliki group tahsin seperti daerah sekitar. Karena sebelum terbentuk komunitas Kampung Simei, para warga Simei telah bergabung nyaman dengan group tahsin sekitarnya. Maka madjlis Duha kami hanya formasi yang sedikit berbeda dari group tahsin dalam menimba ilmu agama. Acara dalam majlis Duha ini adalah, melaksanakan shalat Duha, dilanjutkan dengan tadarus dan diakhiri oleh tausiyah.
Alhamdulillah ibu-ibu yang hadirpun tidak hanya warga Simei tapi juga dari warga sekitar.

Ketika Madjlis berakhir, tugas berlanjut untuk menjemput Sophie dari sekolah. Hari ini Sophie sangat senang karena akan playdate bersama temannya yang kembar. Ketika temannya datang, segera terlarut dalam permainan, mulai menjadi dokter, menggambar dan main lego. Setelah matahari tidak lagi terlalu panas mereka bertiga bermain asik di luar.

Dengan tanpa bantuan asisten, mengantar anak sekolah, ikut swimming lesson, menyiapkan hidangan serta menyambut teman-teman yang hadir dalam Madjlis Duha, alhamdulillah semuai bisa dilaksanakan.
Energi terkuras untuk hal positif. Pengetahuan bertambah, silaturahmi bersama teman tetap terjaga. Dan yang tidak kalah penting anakpun senang.



*catatan: Kampung Simei adalah komunitas para Ibu Rumah Tangga WNI yang timggal di Simei Singapura.
Semua waktu dalam tulisan ini sudah dirubah ke dalam WIB sesuai dengan program 7to7 yang berpusat di Pulau Jawa.

Comments

Popular Posts