Bismillah dan tetap berpikiran positif ...


Masuk hari ketiga tantangan 10 hari saya akan mengenalkan kaidah 7;38;55 pada anak-anak, terutama si sulung Sp.  Kaidah 7;38;55 ini merupakan salah satu bahasan dalam Komunikasi Produktif.
Dulu sebelum masuk Sekolah Dasar tidak ada yang aneh dalam gaya komunikasi Sp.  Sekarang suka ngeyel dan nada suaranya itu lhošŸ˜¬.  Tentu hal ini umum terjadi pada anak-anak seusianya. Setidaknya itu yang saya tangkap, ketika ngobrol sama teman-teman. Bahasa dan gaya komunikasi anak akan terasa beda ketika masuk Sekolah Dasar. Tapi meskipun umum terjadi, tentu akan lebih baik untuk dikembalikan pada posisi yang baik. Dengan cara yang baik pula.

Biasanya kalau saya tanyakan memang perlu ya pakai intonasi seperti itu?
Dia hanya jawab sedikit ketus, “Im sorry, Im just getting impatient.”
Kalau berulang saya akan merespon dengan intonasi yang sama seakan gak peduli. Sp terdiam.

Nah! Moment itu tidak saya sia-sia kan.  Saya akan tanya bagaimana perasaan dia dengan respon yang saya berikan. Senang? Atau bete? Saya sampaikan ayo segalanya kita buat sederhana. Kita ingin orang lain sopan, maka kita pun harus bersikap sopan pada orang lain. Kita marah sama orang lain maka bersiap pula menerima reaksi yang gak enak dari orang lain. “Termasuk mami. Kalau mami marah sama Sp tanpa sebab, Sp harus ingatin mami kenapa marah?  Mami gak akan sungkan untuk minta maaf.”

Di Komunikasi Produktif ini disebutkan bahwa gaya komunikasi anak merupakan cerminan gaya komunikasi orangtuanya. Jadi untuk menghindari terkesan pingpong antara gaya komunikasi orangtua dan pengaruh teman-teman di sekolah.  Saya akan menerapkan kaidah 7;38;55 ini selain untuk anak-anak juga untuk saya sendirišŸ˜€. Bismillah dan tetap berpikiran positif mampu melaksanakan bersama.

Apa itu Kaidah 7;38;55? Albert Mehrabian menyampaikan bahwa pada komunikasi yang terkait dengan perasaan dan sikap (feeling and attitude) aspek verbal (kata-kata) itu hanya 7% memberikan dampak pada hasil komunikasi. Komponen yang lebih besar mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dan bahasa tubuh (55%).


Untuk bahasa tubuh, saya sudah mengenalkan pada anak-anak dengan cara sederhana. Yaitu menggunakan televisi!  Lebay? Good excuse? Mungkin cara saya ini bisa jadi membuat beberapa orangtua mengerutkan dahinya. Tapi buat saya sangat efektif. 
Hasilnya? Bisa dilihat foto di bawah ini.  Ketika Sp dan teman-temannya sedang melakukan aktifitas di kelas. Santai, tidak kikuk dan sadar kamera meskipun pak guru yang memotret :D



^tulisan selanjutnya  tentang mengenalkan bahasa tubuh pada anak-anak.

Tulisan hari pertama
 Tulisan hari kedua

#hari3
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#ODOPfor99days #58weeks #week4-3 #9thpost

Comments

Popular Posts