Mengenalkan bahasa tubuh pada anak



Bahasa tubuh berperan sangat penting dalam komunikasi.  Bahasa tubuh bisa diperkenalkan sejak usia dini, dari mulai usia 2 tahun. 
Bukan hal mudah untuk mengajarkan bahasa tubuh sejak dini.  

Pengalaman saya mengenalkan bahasa tubuh pada batita tidak banyak berbeda dengan yang umum dilakukan oleh para orangtua.  Menyentuh dan memeluk menciptakan hubungan emosi yang kuat antara kita dengan si anak. 
Eye contact memberikan signal pada si anak bahwa kita mendengarkan atau memperhatikan dia. Ngikutin apa yang dilakukan anak juga tidak kalah penting.  Misalnya ngikutin intonasi bicara si anak, ngikutin gerakan badan si anak. Kekanak-kanakan memang, tapi pengaruhnya sangat besar bagi si anak. Untuk mengajarkan social skill sejak dini, saya menggunakan media televisi. Melalui film-film animasi. Disitu kita harus aktif menemani dan mencontohkan kepada anak perilaku dan diikuti pengenalan kosa kata. Hal ini sangat membantu. Yang sering saya lupa adalah ketika berbicara sama anak, merendahkan badan agar level mata atau pandangan kita sama.  Ini biasanya sangat ampuh untuk menciptakan komunikasi efektif.

Sementara untuk anak usia jelang remaja,  saya mengenalkan bahasa tubuh lebih banyak dengan menggunakan televisi. Banyak orang tua yang meminimalkan anak-anak mereka untuk menonton televisi. Padahal tidak selamanya televisi memberikan efek buruk bagi anak.  Ada juga manfaat yang bisa kita ambil dari menonton televisi. Biasanya saya suka menemami si sulung, Sp, pas dia nonton sitcom favoritnya.  Tidak setiap saat sih.  Saya sengaja memberi ruang kepada dia.  Ketika menemani nonton, saya bertindak sebagai teman nonton yang aktif.  Ketawa bersama dan mengomentari si tokoh. Setelah acaranya selesai biasanya saya bilang, "Lucu ya episode ini, mami suka banget apalagi pas si anu lagi....."
Atau "Sukaaaaa sama episode ini, terus kalau kamu jadi si A, kamu mau ngapain? Kalau mami jadi si A mami mau....."
Biasanya sih Sp suka langsung pengen bahas. Saya kasih sedikit komen aja.  Dengan alasan sudah larut kita bahas besok sepulang sekolah.  Acara itu biasanya saya sebut "girls' talks".  Selain bahas episode sitcom biasanya saya sekalian masukkin nasihat ringan.  Karena bagaimanapun budaya orang eropa (sitcom) tidak sama dengan budaya kita. Girls' talks dibikin fun, biasanya sambil ngemil makanan favorit kita.

Sekarang ini, saya tambah semangat dan getol, menemani Sp nonton sitcom favoritnya setelah tahu pendapat Rayma Griffin, seorang Konsultan Pendidikan, yang juga menekankan bahwa menonton televisi bersama anak sangat membantu anak untuk lebih mudah meningkatkan social skill, berperilaku yang benar, mengerti dan mengenal emosi, sindiran ejekan dan humor pada tempatnya atau pada situasi yang tepat. 

#hari9
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#ODOPfor99days #58weeks #week5_1 #10thpost

Comments

Popular Posts