Aliran Rasa #2

 Aliran rasa adalah curhatan para peserta di akhir setiap materi yang diberikan.


Di bulan kedua, dengan  materi Melatih Kemandirian Anak.  
Dengan program one week one skill selama satu bulan, jadi diharapkan dalam satu bulan kita melatih empat kemandirian anak. Tapi cukup hanya sepuluh hari peserta diwajibkan menuangkan pengalaman serta perkembangan melatih kemandirian anak.

Ketika sepuluh hari berlalu, ada good news ada so so news dan the best news.  Mari mulai dengan so so news nya.  Si bungsu Sn masih belum mau dibawa ke toilet untuk toilet training ditambah selama seminggu kemarin berlibur, mau gak mau pake diapers, karena semua aktifitas di luar.  Kembali ke rumah dia hanya mau pake potty yang disimpan di ruang tengah. 

The good news, aktifitas kemandirian lainnya untuk si bungsu berjalan dengan baik. Yaitu minum tanpa disuruh atau tanpa minta,  dia akan dengan sendirinya minum di botol atau di gelas yang saya siapkan di meja yang terjangkau olehnya. Tidak ada istilah menumpahkan air minum untuk main-main air😊👍🏼 Memakai celana sendiri, makan sendiri dengan porsi yang normal dan menggosok gigi sendiri. 

Untuk  si sulung good news juga.  Tidak  menemukan masalah yang berarti. Alhamdulillah lancaaar.
Seperti biasa, saya melakukan semacam case study berdasarkan apa yang terjadi disekitar kita untuk meningkatkan tanggungjawab atau menguasai satu aktifitas kemandirian yang sesuai dengan usianya.  

The best news is, seminggu sebelum liburan sekolah. Saya pergi ke dokter gigi untuk cabut gigi bungsu dan gigi yang bermasalah. Rasa sakit pasca dicabut ternyata berkepanjangan sampai 3-4 hari. Karena memang sebelumnya bermasalah dengan infeksi gusi juga.

Disaat 'menikmati' rasa cenut-cenut berkepanjang itu, si sulung memperlihatkan kemandiriannya.  Bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi membantu meringankan tugas saya sebagai ibu.  Memandikan adiknya, memasak nasi di sore hari daaaan menyetrika baju dia dan baju adiknya. Alhamdulillah..... terharu dan rasa bahagia memenuhi rongga dada. 

 
Melatih kemandirian anak sejak dini

Ini bukan top of the top result, masih banyak yang harus saya lakukan untuk melatih kemandirian anak-anak.  Bertambah usia bertambah tingkat kesulitan untuk mengajarkan dan melatih kegiatan rutin baik untuk menjadi rutinitasnya. Karena di saat usia bertambah itu, pengaruh teman-teman dan lingkungan sekitar juga seringkali lebih kuat pengaruhnya. 

Dan sebagai orangtua saya berusaha yang terbaik. Jadi ingat dengan pertanyaan Mengapa tanggung jawab pada anak itu penting?

 Ingatlah, tujuan akhir dari keseluruhan upaya yang kita lakukan dalam mendidik anak adalah memungkinkan anak-anak kita hidup tanpa kita. Bagaimana pun sayangnya dan berkuasanya kita, kita tidak bisa menjamin bisa mendampingi anak-anak sepanjang hidupnya. Suatu saat kita harus rela melepaskan anak pergi “mengepakkan sayap” mereka dan terbang meraih dunianya sendiri.

Maka dengan melatih kemandirian kepada mereka, secara tidak langsung sebenarnya orang tua juga sedang mengajarkan tanggung jawab sedikit demi sedikit sesuai dengan berjalannya waktu perkembangan anak.  Keterampilan kemandirian yang dilakukan dengan konsisten, kontinyu, disertai dengan rasa ikhlas akan menumbuhkan tanggung jawab pada anak. Orang tua yang konsisten melatih kemandirian kepada anaknya sejak dini, akan mendapatkan sebuah perjalanan hidup yang menyenangkan pada diri anaknya dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Orang tua akan menikmati proses langkah benar dan salah langkah sepanjang kehidupan anaknya, karena setiap tahapan yang dilalui membawa anak ke tingkat kemandirian dan tanggung jawab yang lebih tinggi.

Bila kita melihat kasus-kasus mengenai anak-anak yang "bermasalah", maka kita akan ditunjukkan bahwa sebenarnya anak-anak seperti itu kurang mempunyai akuntabilitas. Mereka tidak memahami apa artinya bertanggung jawab terhadap tindakan-tindakan mereka dan akibat-akibat yang harus ditanggung dari tindakan itu. Ketika seorang anak harus mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya, dia belajar lebih dari sekedar menyadari bahwa perilakunya  mempunyai konsekuensi bagi dirinya dan orang lain. Dia juga belajar bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri di dunia ini, mereka saling membutuhkan satu sama lain, mereka saling memiliki ketergantungan. Bila kita bertanggung jawab terhadap segala tindakan yang kita lakukan, sesungguhnya kita telah membuat sebuah perubahan dalam hidup ke arah yang lebih baik. Bukankah sebuah perubahan besar dimulai dari hal kecil? Maka mulailah melakukan hal kecil dalam kehidupan buah hati kita yaitu dengan membangun kemandiriannya.

Salam Ibu Profesional,
/Tim Fasilitator Bunda Sayang/
📚Sumber Inspirasi:
William Sears, M.D., Anak Cerdas: Peranan Orang Tua dalam Mewujudkannya, Emerald Publishing, Jakarta 2004
Marcus Rio Y., Cara Menumbuhkan Kemandirian dan Tanggung Jawab Pada Anak (2-6). www.antonrio.wordpress.com, 2010
Tri Pujistutik, S.Pd., Perilaku Mandiri, www.4stoety.wordpress.com, 2014
Selengkapnya di sini 

Tulisan tentang Aliran Rasa #1

Comments

Popular Posts