Fundraising bersama Diani Pratiwi


Fundraising. Apa yang ada dalam pikiran ketika mendengar fundraising? Sumbangan? Penggalangan dana? 

Agar tidak rancu, mari kita bertanya dan belajar dari ahlinya. Selasa malam kemarin, kami para Manajer Keuangan Institut Ibu Profesional berkesempatan 'ngobrol' satu jam bersama Diani Pratiwi. 

Sebagai host di obrolan satu jam kemarin, saya ingin berbagi materi tentang Fundraising dan tanya jawab para member di kelas.



Tentang Narasumber

Diani Pratiwi, lahir di Jakarta, 29 Januari 1986. Kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Memiliki pengalaman dalam fundraising  lebih dari 10 tahun.  Sejak Maret 2016 sampai sekarang menjabat Chief Partnership Officer Agrisocio. Juga sebagai Associate  Expert (Fundraising Consultant) Indonesia Qur'an Foundation dan BimonPrasetyo Lawyer's Foundation. 


Mengenal apa itu Fundraising, bisa disimak di sini.



Tanya Jawab

1. Lita - IIP Tangerang Kota
Saya sangat tertarik dengan fundrising ini, subhanallah.
Mohon penjelasan lebih lanjut 25 macam fundrising, crownfundling, medsos endorment dan lain lain, berikut caranya.
Bila diperkenankan bisa share file contoh2 proposal yang menarik untuk sponshorship ini. Jazakillah

Jawab:
Saya setuju dengan Bu Lita, Fundraising itu menarik, plus bikin penasaran plus ketagihan, ketagihan karena begitu banyak karunia dan keberkahan Allah melalui jalan ini. Bukan hanya utk kita, tapi untuk orang lain yang bahkan tidak kenal kita, yg bahkan tidak kita kenal secara langsung, yang bahkan ada di negara lain seperti Somalia yang sedang dirundung duka. Melalui Fundraising kita bisa memfungsikan diri kita, semampu kita. Ditengah aktivitas rutin kita yang begitu banyak. 
Dahsyatnya Fundraising yang buat ketagihan itu, layaknya kita di ajak untuk terus bersyukur dan bersyukur atas setiap kondisi kita dan selalu berpikir setiap hari nya. Sudahkah  hidup kita bermanfaat di saat yang sama saudara kita dalam kondisi tidak makan berhari hari? 
Maaf agak Panjang prolognya, berikut jawaban utk pertanyaan Bu Lita.
Crowdfunding adalah praktik penggalangan dana dari sejumlah besar orang untuk suatu proyek atau usaha yang umumnya dilakukan melalui internet.
Contohnya Fundraising melalui www.kitabisa.com

Melalui Crowdfunding, Masjid di Jepang bisa dibangun dari Dana yg diperoleh lewat viral di medsos,  lebih dari 3 Milyar terkumpul dari 7318 Donatur. Allahu Akbar! 

Medsos endorsement, praktik Fundraising yg menggalang Dana utk suatu program tertentu dengan melibatkan public figure, sehingga bisa viral dan cepat di respon Masyarakat. Contohnya di Instagram Aksi Cepat Tanggap, utk program Kapal Kemanusiaan, keren banget program act ini. Berikut Screenshot nya:

Contoh Proposal akan saya share ke email Bu Nuning atau Bu Dian ya, tidak bisa sekarang, mohon maaf.

Wallahu'alam, semoga jawaban saya tidak memuaskan sehingga terus penasaran HINGGA MENJADI ACTION!


2. Nuning - IIP Bogor
1. Bagaimana memulai kegiatan Fundrising?
Jawab:
  • Mulailah dari Bismillah dan niat agar Organisasi kita berlangsung lama bahkan melebihi usia kita
  • Bentuk Tim yang solid dan siap TEMPUR untuk Fundraising
  • Action buat program yang riil mengatasi problem masyarakat
  • Buat time frame (saya membiasakan diri membuat minimal 52 minggu target aktivitas Fundraising) 
  • Buat TARGET DANA TERTULIS 
  • Strategi Fundraising yang dapat melibatkan Tim dalam pembuatannya Namun sudah ada guide line dari AD ART Organisation, untuk dapat merealisasikan 
  • Program tersebut, dan konsisten dalam memperjuangkannya, 
Tawakkal'alAllah

2. Pada materi yang mba Diani jabarkan ada tentang Trust dan Visi Misi. Bagaimana cara kita mendapat Trust dari calon Donatur kita

  • Membuktikan trust adalah dengan data dan perilaku keseharian anggota Organisasi. 
  • Dengan data yakni laporan keuangan kita sudahkah di audit eksternal? Dpt status WTP? 
  • Status Organisasi kita sdhkah ada terdaftar di Kemenhumham, atau Kemensos, kalau Lembaga Zakat sdhkah terdaftar menjadi Unit Pengumpul Zakat (UPZ BAZNAS) atau LAZNAS? 
  • Tanpa diminta, sudahkah kita publis laporan keuangan dan program? 

3. Ada istilah Fundrising adalah kegiatan marketing yang tidak biasa. Bisa dijelaskan spesifikasinya seperti apa?

Dari SEGI tujuan :
Fundraising lebih popular di kalangan LSM atau Organisasi non Profit, utk menghidupi Organisasi dan mengatasi problem Sosial masyarakat. Tujuannya Bukan profit tapi benefit. 
Marketing utk menghidupi perusahaan, tujuannya profit. 

Dari SEGI yang di jual:
Fundraising memakai prinsip marketing dalam prosesnya, spt Strategi 4P, Marketing Mix, dll. 

Namun perbedaan nya terletak dari yg 'di jual', dalam Fundraising lebih berbasis perjuangan, karena yang 'di jual' adalah gagasan dan ide utk mengatasi problem Sosial, mengajak orang utk memperkuat perjuangan tsb. 
Menjadi jalan keberkahan bersama, mustahik nya, fundraiser nya, muzakki nya. 
Wallahu'alam

Di tengah pembelajaran Fundraising selama 13 tahun ini, saya pernah buat 300an proposal dalam setahun dan dikirim ke 300an perusahaan
Saya di tolak perusahaan sebanyak 280 x lebih, proposal saya yang tembus dapat Dana sekitar 12an. 
Satu proposal didanai 
24 Milyar!

3. Dian - IIP Asean
Saya tertarik dengan tulisan proposal yang menjual itu 50% konten benefit untuk mitra atau sponsor. 50% untuk event/organisasi. 

Banyak yang terjadi biasanya disaat membuat proposal, organiser sengaja menyebutkan nominal yang tinggi meskipun tahu itu akan susah didapat. 
Akhirnya ketika jelang hari H, nominal diturunkan tapi benefit dan kriteria sponsor tetap sama. 
Ini sering terjadi. Akhirnya terjadi ketidakharmonisan dalam kepanitiaan.
Bagaimana baiknya, menginformasikan kepada sponsor, ketika kita mengadakan perubahan proposal ditengah jalan.

Jawab:
1. Hmm, sejak di Kampus 2003, 13 tahun saya belajar Fundraising, masih terus ketagihan belajarnya sampe sekarang. Insyaa Allah, saya menyimpulkan di tahun kedua atau sejak tahun 2005 (event Kampus yg waktu itu saya dan Tim lakukan, surplus hingga 32jt) saya mengubah kebiasaan. Tiidak akan lagi buat event yg sekedar nafsu tertulis atau berpotensi defisit. Saya sering sampaikan ini di forum forum Mahasiswa khususnya: untuk apa kita buat event yang hanya berpotensi membuat renggang Ukhuwah panitia. Kebayang bakal defisit karena antara perencanaan dan perjuangan tidak sebanding. Lebih baik buat 1 Event Wow Surplus daripada buat banyak event tapi defisit. 

Kalau saya pribadi Ibu Ibu, berusaha menerapkan wajib membuat event H-3 Bulan, apalagi kalau event baru dan belum di kenal bisa H-1tahun. Dana yang dibutuhkan di tulis  realistis, ikhtiar diperkuat. Hasil pasrah. Mohon pertolongan Allah. 

Kalau event sudah mepet dan blm dapat dana, kesalahan ada di kita, karena pasti kebiasaan kita yang santai di awal repot di akhir, untuk itu lebih baik lakukan pencegahan untuk tidak mengulang kebiasaan lama. 

Untuk itu pola yg saya coba terapkan:
1. Buat konsep dan separuh sampai dengan 70% konten acara sudah matang, buat proposal ringkas, sebar sebanyak banyaknya. Usahakan sudah dimapping calon sponsor yang sesuai dengan segmen perusahaan dan kegiatan yang kita buat.
2. Konfirmasi rutin ke minimal 20 data  prospek calon sponsor tersebut setiap hari . 
3. Kalau sudah mepet, tawarkan ke calon sponsor untuk jadi salah satu pengisi acara atau pembicara. Istilahnya jual panggung ke mereka 5-25jt untuk 1jam , usahakan peserta yang hadir banyak. Banyak itu berapa? Minimal 500 Peserta acara, ribuan lebih bagus. 
4. Apapun yang terjadi di kepanitiaan event, update yang akan membuat sponsor mundur atau maju, kita sampaikan apa adanya yang menjadi hak sponsor untuk tahu. 

Di materi saya share tentang Konkretpreneur, event yang saya dan Tim buat saat itu, dapat Dana 200jt karena 1 Jam kita berikan slot untuk OJK untuk edukasi Literasi Keuangan Syariah plus program bersama membina 20 Dhuafa Jadi pengusaha. Ini lah yg disebut 50% benefit utk Mitra, 50% kita, bahkan sejak awal isi proposal. 
Wallahu'alam

4. Dhita - Pontianak
a. Apa saja critical point yang perlu diperhatikan dalam membuat event agar layak digunakan sebagai event selling?
Jawab:
- Peserta banyak minimal 500 an orang itu sdh dibilang menjual, dan segmennya sesuai dengan segmen perusahaan. Daya beli Peserta tinggi. Bahkan ada data demografi 500 Peserta acara kita itu penghasilannya di rentang berapa, maka itu jadi Nilai plus bagi calon sponsor. 
- PRINSIP nya tidak ada Sponsor yg mau begitu saja kasih Dana. Kita harus memastikan slot publikasi mereka ada di tools apa saja. 
- Perusahaan bisa promosi produk baru atau produk lama, entah dalam bentuk presentasi di dalam atau open stand. 

b. Event menyesuaikan dana yang ada atau dana yang menyesuaikan event yang telah dirancang, menurut Mba mana yang harus diutamakan? Dan bagaimana strateginya apabila sudah mendekati hari H tetapi fundraising belum mengcover kebutuhan event?

Jawab:
- idealnya buat perencanaan yang tidak jauh dari realisasi atas hasil kinerja yang baik. Dana yang menyesuaikan event. Cari dana dengan perjuangan terbaik. 

Kalau Sudah mepet, tidak dapat sponsor:
1.  Ibu-Ibu bisa jualan produk seken yang masih layak di Bazar Bazar, banyak contoh keren, misalnya Ibu Ibu di Perumahan Molek Pondok Gede, mengumpulkan barang bekas layak jual dari seluruh warga, lalu mereka buat Bazar untuk Sosial, seluruh penjualan untuk program  anak yatim dan Dhuafa. Dalam 4 jam, Ibu-Ibu Perumahan Molek tersebut mampu mengumpulkan Dana hingga 28 juta dari jualan barang seken tsb. Wow banget Kan! 
2. Buat event yang dibarengi Bazar, tapi pastikan rasio Peserta dan Bazar realistis. Banyak stand Bazar Juga harus banyak peserta, agar pengisi Bazar tidak rugi.
Contoh : 1000 Peserta yg hadir seminar, silakan buka Bazar 20an, per Bazar pasang harga 500rb-1jt an, maka Ibu-Ibu dapat Pemasukan dari pendaftaran Bazar 20jt an
3. Tawarkan ke Bank Syariah untuk buka stand langsung dapat nasabah, open stand 1-3jt mereka masih mau sponsor kalau peserta minimal 500 orang. 
4. Tidak harus terus mengandalkan sponsor, Ibu-Ibu bisa buat kampanye edukatif di Instagram, silakan contoh Komunitas di Lampung yg membuat 'Lelang Tumbler tanda tangan artis' 
Dari Lelang Tumbler tsb mereka dapat Dana sampai puluhan juta, bermodal kampanye di Instagram. 


5. Rifa - IIP Bekasi
Bagaimanakah cara bernegosiasi yang baik dengan pihak calon sponsor agar target kita tercapai?

Jawab
Tipsnya Bu, 
1. Sebelum presentasi, kita doa yang kuat saya sering membaca doa Nabi Musa dan juga berdoa semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menggetarkan hati mereka yang membaca proposal kita, Aamiin. 
2. Kita Cari tahu tentang perusahaan mereka, membaca website Mereka, membaca berita terbaru tentang mereka, jadi di awal negosiasi tidak melulu bahas proposal, lebih enak bahas yang terkait mereka dulu, misalnya 'Pak, saya dengar perusahaan baru saja launching produk baru ya Pak, saya turut mendoakan semoga sukses ya Pak, Aamiin.' 
3. Saat presentasi yang di bahas lebih banyak adalah target manfaat yang akan diperoleh perusahaan, Bukan kebutuhan Dana kegiatan kita
4. Dengarkan feedback dari mereka, catat detail yang jadi masukan atau keinginan dan tidak langsung mengiyakan. Tapi didiskusikan dulu dengan tim apalagi terkait hal krusial 
5. Kita harus selalu terlihat antusias, semangat, tidak bau badan, tidak memotong pembicaraan. Tapi harus menyimak dengan seksama. Dan membuat tim kita juga aktif saat presentasi. Meski di tolak, tetaplah berikan senyuman. 
Sering ucapkan mohon maaf dan Terima kasih saat presentasi. 
Wallahu'alam.

Obrolan yang dijadwalkan satu jam ini, ternyata terasa singkat sekali. Beberapa pertanyaan tidak bisa dijawab narasumber, yang berhasil membuat member kelas terpesona, tersirap sama semua jawaban dan respons yang diberikan. Betul domisili member berjauhan tapi setelah obrolan berakhir masih terasa energi positif yang masih tertinggal dalam 'ruangan kelas' kami.


Closing

Ibu-Ibu IIP yang di sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 
Saya saat ini sedang hamil 8 bulan, setelah menanti 3 tahun lebih utk bisa merasakan nikmat kehamilan, semoga saya bisa melahirkan dengan selamat dan menjadi Ibu yang baik, sholehah dan Profesional utk anak keturunan saya. 

Di tengah pembelajaran Fundraising selama 13 tahun ini, saya pernah buat 300an proposal dalam setahun dan dikirim ke 300 an perusahaan. Saya di tolak perusahaan sebanyak 280 x lebih, proposal saya yang tembus dapat Dana sekitar 12an. 

Dari 12 an proposal tersebut, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghendaki 1 proposal di danai 24 Milyar, yang dengan Dana tersebut, ribuan anak anak di Padang Pasca Gempa Padang bisa Sekolah lagi dengan layak dengan bangunan baru dan semua perlengkapan Sekolah baru. Dengan Dana 24 Milyar tersebut ribuan keluarga Korban Gempa Padang bisa tinggal di tempat baru. Dimana ribuan pasien di Puskesmas bisa berobat lagi krn Puskesmas di bangun kembali dari Dana 24 Milyar tersebut. 

Ini takdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang Maha Indah, ketika kita yang penuh dosa ini masih diberi kesempatan utk menjadi wasilah kebaikan dan kebahagiaan utk orang lain, orang lain tsb mendoakan kita bahkan mereka tidak kenal kita dan kita tdk kenal mereka secara langsung. Itu lah nikmat jadi Fundraiser, kita Bantu diri kita utk bahagia menabung amal jariyah utk nanti di Yaumil Mahsyar, kita Bantu orang lain bahagia meski mereka tak tahu siapa kita. Yang kita tahu dan yakin adalah karunia terbaik dari Allah untuk kita dan mereka di dunia dan akhirat, Insyaa Allah. 

Melalui Fundraising saya belajar kesabaran, menanti proposal hingga tahunan yg tak di acc sampai akhirnya dapat Dana di tahun ke sekian proposal itu pernah di ajukan, dll. 

Seperti halnya menanti anak yang dalam kandungan saya saat ini, Yaa Allah Yaa Rabb, kesabaran itu telah Engkau uji sejak hamba mengenal dunia Fundraising. 

Semoga Allah SWT menjaga hati kita semua, menjaga perjuangan kita dan meridhai Nya di dunia dan akhirat. 

Mohon maaf lahir dan batin atas segenap kekurangan dan kesalahan saya Ibu-Ibu, Terima Kasih banyak, wallahu'alam.


Comments

Popular Posts