Tiga Daun Pertama


Beginilah penampilan Pohon Literasi kita di hari kedua. Tumbuh tiga daun pertama dengan bentuk dan warna yang berbeda.


 

Setiap warna mengartikan siapa pemilik daun tersebut. Warna Biru adalah daun milik neng Sp, warna Kuning daun milik neng Ay dan warna Hijau daun milik saya.
Sedangkan untuk bentuk merupakan ekspresi setiap pemiliknya.

Saya sengaja memilih satu buku untuk dibaca tiga orang. Dengan halaman yang berbeda. Disaat menceritakan kembali, kita bertiga memegang selembar kertas yang bertuliskan nama-nama tokoh, nama tempat dan garis besar cerita. Satu bercerita dua menyimak mendengarkan. Jadi Pohon Literasi kami tumbuh dengan melibatkan empat tahapan Keterampilan Berbahasa.


Untuk tiga daun pertama ini, kita sengaja membuat ukuran yang cukup besar. Setiap lembaran daun ada tulisan cerita inti, urutan bab serta tanggal diskusi.

Diskusi pertama di 10 hari tantangan pertama ini, seru dan menarik. Yang mendapatkan giliran menceritakan kembali bacaan adalah Sp, karena dia ambil bab kesatu, lanjut Ay dan saya terakhir menceritakan bacaan bab ketiga.

Ketika Sp selesai cerita bab kesatu. Sebelum mulai bercerita, Ay bilang. "Jangan kaget ya, ceritaku gak ada hubungannya dengan cerita di bab kesatu!"

Wah seru! Saya dan Sp saling pandang terus meminta Ay mulai cerita bab kedua.
Di bab 1, menceritakan seorang ayah memberitahu anak dan istrinya bahwa minggu depan mereka tinggal di hotel. Juga ulasan tentang beberapa tokoh baru dalam cerita, ada satu keluarga lain yang suka lebay sebagai tetangga. Mereka disebut keluarga Olivia. Serta seorang gadis kecil yang merupakan teman Alice, si tokoh utama.

Ketika Ay sedang bercerita, saya sengaja sesekali mengomentariagar menghidupkan suasana. Dan membuat penasaran mereka berdua.

Bab 2, menceritakan sepasang suaministri pemilik hotel. Karakter mereka yang mencolok. Si suami memiliki nafsu makan yang luar biasa sementara si istri yang moody, sampai hal kecilpun bisa merambat menjadi urusan besar.

Tiba giliran saya bercerita. Lagi-lagi saya berkomentar dulu, "Bersiap dengan kejutan-kejutan yaaaa di bab 3 ini. Alice dan keluarga, juga keluarga Olivia dan beberapa nama baru yang tidak disebut dalam dua bab sebelumnya telah sampai di tempat wisata di Swiss. Para tokoh ramai berkomentar bagaimana perjalanan yang baru usai ditempuh. Mereka terbang dengan menggunakan jet pribadi. Di bab ini ternyata Ayah Alice yang menjadi co-pilot sedang dalam proses untuk mendapatkan lisensi pilot.

Berbeda dengan aturan Pohon Literasi pada umumnya. Yaitu setiap selesai membaca satu buku, maka akan tumbuh satu daun pada pohon.
Saya sengaja memilih satu buku untuk dibaca tiga orang. Dengan halaman yang berbeda. Disaat menceritakan kembali, kita bertiga memegang selembar kertas yang bertuliskan nama-nama tokoh, nama tempat dan garis besar cerita. Satu bercerita dua menyimak mendengarkan. Jadi Pohon Literasi kami tumbuh dengan melibatkan empat tahapan Keterampilan Berbahasa.

Jadi tidak ada istilah demi merindangkan pohon, member berlomba membaca buku lebih banyak sehingga bukan tidak mungkin melupakan detail alur cerita. Atau tidak menikmati alur cerita.

Sementara untuk menstimulasi suka membaca pada si bungsu Sn, saya bercerita tentang binatang yang hidup di laut. Mengenalkan nama binatang, warna-warna. Bagian favorit buat Sn malah tracing titik-titik untuk membentuk huruf. Setelah selesai menghapusnya dan kembali tracing lagi.🍃




Simak cerita Pohon Literasi kami:


#HariKe-2
#GameLevel5
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst
#BundaSayang
#IIP




Comments

Popular Posts