Liburan Akhir Tahun


Sesaat sebelum landing pilot memberitahukan karena faktor cuaca semua penumpang diharap tetap duduk tidak boleh keluar dari pesawat selama 30 menit. Suhu diluar minus 16 derajat celsius. Penumpang diharap bersabar menunggu karena counter imigrasi pagi itupun belum buka.




Hotel Lobby, inage from ClubMed Tomamu


Persiapan liburan akhir tahun ini terasa beda. Ada edisi belanja sebelum berangkat libur. Meskipun kali kedua berlibur di musim dingin. Tapi karena musim dingin di Hong Kong jauh lebih ringan dibanding musim dingin di Hokkaido.

Pakaian musim dingin yang sebelumnya kita pakai tidak cukup aman untuk melindungi badan dari cuaca yang ekstrim. Perkiraan cuaca yang kita dapat selama tinggal di sana, suhu tertinggi di 1 derajat dan terendah di minus 7 derajat celsius.

Beruntungnya di Singapura, industri retail yang memegang penting perekonomian negara, tidak menyia-nyiakan celah bisnis.
Begitu banyak warga yang akan berlibur menikmati mudim dingin di luar negara, dimanfaatkan dengan adanya discount untuk produk dan perlengkapan musim dingin. Jadi kita pun punya pilihan membeli produk sesuai isi kantong. Seban merana sekali kalau harus merogoh kantong dalam-dalam untuk membeli barang yang hanya sesekali dipakai. 


Bar and theatre, image from ClubMed Tomamu Hokkaido


Saat packing, saya udah mikir gimana nanti saya sama anak-anak akan kelihatan lebih besar karena tebalnya pakaian yang kita pakai. Jauh dari istilah keliatan keren dengan baju musim dingin. Akhirnya tiga koper siap angkut. Sepertiga koper ukuran kecil diisi makanan mentah dan electric cooker. Kebiasaan saya berlibur dengan anak-anak.

Nggak lupa obat. Essential oil untuk penghangat, pengusir demam, perawatan kulit dan pencernaan. Basic need that always mom has when travelling.




Sepatu. Ini yang beneran jadi perhatian saya. Harus benar-benar nyaman. Ingat pengalaman, tahun 2004 waktu ke Kunming Cina. Beraktifitas di luar bermain golf, oleh-olehnya satu kuku jari kaki menghitam, mungkin karena peredaran darah terganggu, selain cuaca dingin juga sepatu terasa lebih sempit karena tebalnya kaus kaki. Saat itu cuaca dingin tapi tidak sampai turun salju. Nah liburan sekarang lebih ekstrim beraktifitas di area bersalju.

Dengan penerbangan Singapore Airlines kita berangkat dari Singapura jam 11 malam. Lama perjalanan sekitar 7.5-8 jam. Sampai airport New Chitose pagi hari. Sesaat sebelum landing pilot memberitahukan karena faktor cuaca semua penumpang diharap tetap duduk tidak boleh keluar dari pesawat selama 30 menit. Suhu diluar minus 16 derajat celsius. Penumpang diharap bersabar menunggu karena counter imigrasi pagi itupun belum buka.

Saat keluar dari cabin, baru ada dua pesawat yang landing. Airport bisa dikatakan kosong, para petugas imigrasi sebagian masih berkoordinasi. Baru beberapa counter yang buka.

Sambil menunggu jemputan dari hotel, anak-anak diajak para bapak keluar bangunan bermain salju. Saya sama para ibu stand by di dalam. Gantian sebagian nungguin koper sebagian keluar masuk toko beli cemilan dan kopi. Karena setengah mimpi juga saat sarapan dihidangkan di pesawat hampir satu jam sebelum beduk subuh. 

Oh iya, kita berlibur rombongan. Lima keluarga. Tiga keluarga bersama anak-anak. Dua keluarga tanpa anak. Total sepuluh orang dewasa, lima anak. Kita semua sudah saling kenal karena sering kumpul dan juga liburan bareng. 

Meskipun berangkat rombongan kita tidak mengambil paket tour. Kita ingin lebih rileks tidak tergesa-gesa dengan jadwal tour yang sudah pasti. Kita memilih ClubMed Tomamu. Ski Resort terbaru di kaki gunung Tomamu. Baru Grand opening sesaat sebelum kita check in.

Perjalanan dari New Chitose airport ke ClubMed sekitar 2 jam. Saat bus sampai lobby, beberapa staff hotel sudah berbaris sambil melambai-lambaikan tangan menyambut kita. Keramahtamahan resorts yang memiliki slogan, amazing you.

“Hello”
“Hi”
“Good afternoon.”
“Welcome to Tomamu.”
“Welcome to ClubMed.”

Muka-muka sumeingah menyambut kita dan kita semua kumpul di lobby. Sebagian dari kita duduk ada pula yang berdiri. Staff hotel yang pertama kali mengenalkan diri berkebangsaan Mexico, bernama Oscar. Setelah selesai dengan kata sambutan, dia mengenalkan satu wanita berkebangsan Jepang yang tidak kalah fasih berbahasa Inggris, namanya Lisa. 

Sambutan dari Oscar dan Lisa tidak menutup sambutan hangat mereka rupanya. Tidak lama kemudian bergabung dengan tim ClubMed yang menyambut kita, seorang wanita berkulit gelap berambut ikal, perawakan berisi tapi masih kecil dibanding dengan badan Oscar dan Lisa yang memiliki badan tinggi besar. Dia adalah Merlin, sang General Manager, atau yang lebih dikenal sebagai Chief de Village di Resort-resort berbendera ClubMed. 

Selain ramah, ramai Merlin juga sangat lincah. Dia warga negara Singapura. Kembali dia mengenalkan fasilitas dan aktifitas yang disediakan oleh hotel. Menutup sambutannya dengan tugas dia dan tim membuat liburan kita enjoy to the max, baik buat orangtua maupun anak-anak. Karena mereka ahlinya! 

Bersambung...

Comments

Popular Posts