Farewell 2017; Welcome Changemaker




“Demi waktu. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).



Genap dua belas bulan saya mengikuti program Bunda Sayang bersama teman-teman dari gabungan beberapa kota di Indonesia dan luar negeri. Aktif berkontribusi secara online dalam kelas perkuliahan bersama ibu-ibu pembelajar keren mengalirkan energi-energi positif dan mendorong saya untuk menjadi manusia yang produktif. Istimewanya dari kelas ini, meskipun kami belum bertatap muka keakraban dan kekompakan sangat terasa di kelas. 

Menginjak bulan ketigabelas yang juga merupakan bulan pertama di tahun 2018.  Saya ingin menuangkan resolusi untuk menjadi lebih baik.  Bertepatan juga dengan tema tahunan hari jadi Ibu Profesional yang ke-6, Changemaker Family.  

Dimulai dengan hal yang sederhana, melihat kembali apa yang sudah dicapai di tahun 2017. Ini berhubungan dengan dimensi waktu. Masa lalu, masa kini dan masa mendatang. Kita tidak bisa kembali kepada masa lalu demi kebaikan hari ini.  Tapi kita bisa belajar dari masa lalu.  Kita tidak bisa menerka apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, tapi kita bisa mempersiapkan masa mendatang dengan berbuat baik saat ini. Optimis. 

Saya percaya bila kita optimis akan mampu melihat kesempatan-kesempatan yang terbentang di setiap celah waktu. Dan hari ini kita memulai lembaran baru dalam dua belas babak. Waspada dan bersiaga agar tidak kehilangan kesempatan, bila perlu kita sendiri yang menciptakan kesempatan itu. 365 kesempatan!

Ini tentang kesempatan dan waktu. Jangan sampai kita kehilang dua hal ini. Karena kita akan termasuk dalam golongan orang yang merugi, seperti yang diterangkan dalam ayat Quran ini: “Demi waktu. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3)




Dimulai dengan hal sederhana dalam lingkup keluarga. Menghilangkan julukan picky eater pada anak-anak. Si sulung pecinta sayur, tapi tidak suka daging sebagai sumber protein. Sementara si bungsu 
pecinta daging ayam tapi kurang bersahabat dengan sayur mayur.

Sedangkan untuk perbaikan diri sendiri. Saya ingin kembali berolahraga rutin juga fokus pada hobi yang terlupakan. Membaca dan menjahit. Pojok halaman Renti Mei sudah bisa dibilang berdebu karena lama tidak produktif. 

Strategi, implementasi serta progress dari program changemaker ini akan saya tuangkan dalam blog dengan label meJurnal. In syaa Alah bisa komit dan konsisten. 🌟



*385kata

Comments

Popular Posts