Jadwal Shalat






Sebagai muslim yang tinggal di Singapura, kami jarang mendengar adzan berkumandang setiap waktu shalat sehari-hari.  Meskipun saat pertama kali tinggal di Singapura, rumah yang kami tinggali berdekatan dengan masjid.  Sudah ditetapkan dalam peraturan agar segala kegiatan keagamaan tidak menggunakan suara pengeras.  

Sekitar dua tahun lalu, ketika dalam bis perjalanan pulang dari pertemuan di sekolah si sulung Sp.  Saya mendengar suara adzan berkumandang dengan jelas.  Bukan kali pertama saya mendengar suara adzan berkumandang dari handphone ketika sedang berkumpul dengan teman-teman.  Tapi kali ini terasa beda, karena saya mendengar suara adzan berkumandang di tempat umum. Saat itu saya tidak mengetahui penumpang mana yang handphonenya aktif mengumandangkan suara adzan mengingat bis cukup penuh bersamaan waktu pulang kerja. Ketika bis mendekati halte bis sebagai tempat pemberhentian,  suara adzan baru terhenti.  Terhenti karena memang sudah selesai bukan dimatikan oleh si pemilik handphone.

Kala itu saya sempat curious apa yang akan terjadi di bis.  Apakah si pemilik handphone akan menghentikan suara adzan, ternyata tidak.  Di tengah suara adzan yang lantang dan indah itu, saya juga sempat berpikir, apakah akan ada reaksi dari penumpang lain? Mengingat tingkat suara adzan itu cukup kencang.  

Terus terang saya sempat gugup kalau ingat cerita-cerita intimidasi terhadap kaum muslim di luar Indonesia sebagai kaum yang minoritas.  Tapi semua itu tidak terjadi di sini, di Singapura.  Kalaupun saat itu ada yang protes untuk mematikan suara adzan, bisa dimengerti karena volume yang keras di tempat umum.  Wajar bila ada orang yang merasa terganggu, terlepas itu suara adzan atau suara musik atau suara lainnya.  Tapi itu tidak terjadi, alhamdulillah, saya bersyukur tinggal di negara yang memberikan tidak memberikan kebebasan yang leluasa tapi menciptakan tenggang rasa yang tinggi.

Cerita saya diatas itu ada hubungannya dengan aplikasi muslim pro.  Aplikasi yang tidak saja menyediakan waktu shalat sesuai dengan lokasi kita berada lengkap dengan arah kiblat.  Jadwal shalat otomatis sesuai dengan majelis Islam setempat.  Ketika saya liburan ke Hokkaido bulan Desember lalu, waktu dan arah kiblat juga otomatis terupdate sesuai lokasi setempat.  






Bukan hanya arah kiblat dan jadwal shalat, aplikasi ini juga menyediakan menu Daily Inspiration.  Berisikan ayat-ayat Quran yang indah, quote para sahabat dan tokoh-tokoh besar Islam lainnya. Menu ini bisa kita share di berbagai akun media sosial kita.  Untuk bisa berbagi kita harus login.  Bisa dengan menggunakan email atau akun facebook. 





Menu lainnya adalah mengirim ayat-ayat Quran sebagai pengingat untuk dibaca, bila kita klik notifikasi tersebut kita bisa langsung masuk ke ayat tersebut. Yang dilengkapi dengan arti dalam beberapa bahasa.  Bukan saja terjemahannya yang dalam berbagai bahasa, seting tulisan Arabnya pun bisa kita pilih. Dilengkapi dengan warna huruf yang berbeda pada ayat yang kita baca sesuai dengan hukum tajwidnya.  Bila kita ingin mendengar bacaan ayat tersebut sekalian melatih hukum membaca Quran sesuai tajwid.  Ada tombol 'play' untuk mendengarkan.

Semua menu ini bisa kita nikmati dengan mengunduh aplikasi muslim pro secara gratis.  Saya masih menggunakan aplikasi gratis, belum upgrade dengan aplikasi yang berbayar.  Saat ini sudah merasa cukup dengan menu yang ada, kecuali tampilan iklan yang suka tetiba muncul.  Mungkin dalam waktu dekat bisa mempertimbangkan untuk bisa up grade.

Demikian ulasan ringkas tentang aplikasi muslim pro.  Aplikasi yang membuat saya bisa mendengar suara adzan lima kali dalam sehari, meskipun tinggal di negara yang kaum muslimnya merupakan kelompok minoritas. Semoga bermanfaat.


#HariKeEmpat
#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia



Comments

Popular Posts