Hadiah Spesial untuk Ayah

Minggu, 26 Januari 2020

Pagi ini rumah kecil kami terasa ramai dengan nyanyian ulang tahun dalam tiga bahasa, emm... empat bahasa tepatnya. Versi bahasa Inggris, Mandarin, Melayu dan Bahasa Indonesia. 

Setiap anggota keluarga berulang tahun, pas saya menyantikan lagu ultah versi bahasa Indonesia selalu membuat kedua anak saya tertawa. 

Mengetawakan Saya yang menyanyikan lagu ultah tapi berbeda nadanya. Sementara dalam versi Inggris, Mandarin dan Malayu, meskipun berbeda lirik tapi bernada sama.

Hari ini satu-satunya lelaki di rumah berulang tahun. Si kecil yang masih pake baju tidur terakhir mengucapkan ulang tahun sambil minta digendong. Lho... bapaknya yang ulang tahun dia yang minta digendong.

Bertepatan dengan perayaan imlek, sudah pasti toko-toko banyak yang tutup. Jadi akan susah mencari toko kue yang buka. Terlebih  corona virus yang sedang mewabah. Saya bertanya pada si sulung, apakah dia mau membuat kue ulang tahun seperti tahun kemarin? Kalau sekedar brownies semua bahan yang diperlukan ada di dapur.

Akhirya si sulung menyanggupi.  Karena porsi satu resep tidak banyak, akhirnya dia sekaligus membuat dua resep. Ternyata stock tepung biasa kurang, malah tepung yang sudah bercampur dengan soda kue yang cukup banyak. Lalu gula tepung juga tidak mencukupi untuk porsi dua resep. Sementara telur dan mentega sudah dilelehkan dan siap diaduk. 

Saya yang juga berada di dapur menyetrika baju, menyampaikan tidak ada salahnya untuk mencampur dua jenis tepung yang berbeda demikian juga dengan gula.

Ini adalah kali ketiga si sulung, Sophie, baking brownies tanpa bantuan. Pertama saat dia pengen cemilan, kedua dalam rangka hari guru. Dia baking lalu diberikan kepada dua guru bimbelnya. Dan alhamdulillah feedback dari guru bimbelnya positif. Ini yang membuat rasa percaya diri dia tumbuh.  

Pengalaman kekurangan bahan kue hari ini menjadi hal baru juga buat dia. Menggantikan barang yang dibutuhkan dengan barang yang serupa dan lihat bagaimana hasil akhirnya. Apakah sama atau berubah. Bila sama atau berubah menjadi lebih baik. Bisa jadi resep hasil modifikasi sendiri.

Saat brownies sudah matang, dengan dua topping yang berbeda. Almond dan keju. Si ade suka banget sama almond. Sementara si kaka gak suka.  Lengkap dengan satu loyang brownies plus satu potong brownies ukuran besar kita berwelfie ria. 

Saya dan anak-anak mengenakan kebaya peranakan sementara suami berpakaian kasual. Tidak ada perayaan yang ramai. Saya rasa hasil baking anak sulungnya yang menginjak dunia remaja dan pakaian adat yang dikenakan memberi arti bagi suami. Alhamdulillah diberikan nikmat rezeki.

Satu potong brownies dalam piring disediakan kalau ada yang mau nyicip si brownies sebelum kita pergi menghadiri kumpulan keluarga di rumah kakak ipar. Satu loyang utuh siap dibawa untuk acara kumpul-kumpul.

Saat berkumpul bersama keluarga besar. Alhamdulillah brownies buatan si kaka disukai.  Satu-satunya homemade cake. Bukan sekedar menuai pujian tapi respons yang diberikan kepada Sophie akan menumbuhkan rasa percaya diri.  Modal penting bagi anak yang memasuki masa aqil baligh.


Comments

Popular Posts