Keluarga Uluwatu

Pencarian keluarga besar di pekan ketiga ini seruuu.
Ketahuan sekali teman-teman yang memiliki sifat activator. Selain menulis di kolom komen mencari keluarga saat bu Septi masih live di acara kelas. Ada yang langsung membuat group dan memposting link di kolom komen.

Saya ikutan aktif screening kolom komen dan mencari keyword Manajemen Waktu. Saat melihat teman mencari keluarga Manajemen Waktu, saya langsung mereply komennya dan memberi tahu kalau saya langsung mengirim friend request ke akun facebooknya. Saya berharap sambil menunggu arahan dari tim fasil setidaknya punya teman di luar regional untuk crosscheck bagaimana untuk bergabung dengan keluarga besar.

Sebelum tim fasil mengumumkan pengelompokan keluarga, saya bergabung dengan IPers Banten untuk bergabung di keluarga manajemen. Cukup banyak, dari Asia ada sekitar 16 orang. Ini bukan sekedar karena gerak cepat si aktivator saja sebetulnya. Karena bersamaan hari itu saya dan si bungsu sedang kurang sehat juga. Jadi merasa perlu untuk ikut bergerombol dulu sebelum nantinya ketinggalan kereta.

Tetap dilihat dari sisi positifnya, bahwa apapun kondisi yang ada semangat belajar di kelas Bunda Cekatan tidak redup.  Setelah semua member yang berkumpul di group yang dibuat oleh teman asal regional Banten itu sudah bertemu dengan keluarga besar masing-masing, mereka keluar dari group tersebut.

Saat bergabung dengan keluarga Manajemen Waktu, luar biasa! Group kami berisikan 400 orang lebih. Antuasias teman-teman yang baru masuk tidak tersaring. Semua saling sapa mengenalkan diri dan membahas tentang Manajemen Waktu. Sampai kepala keluarga sepertinya kewalahan.  Apalagi teman-teman dari regional Asia yang memiliki perbedaan waktu dengan zona waktu di tanah air.

Kami mengadakan diskusi pertama pukul 8 malam. Jalur komunikasi masih kusut. Tapi alhamdulillah rekan kami ada yang sudah bersedia membuatkan resume diskusi yang ramai. Nama Keluarga kami sesuai suara terbanyak adalah Keluarga Uluwatu. Kepanjangan dari Keluarga Ulat-ulat Manajemen Waktu.





Dari diskusi ini, sesuai dengan mindmap si telur orens.  Saya memang menggukankan skala prioritas dan kandang waktu. Lalu subtopik berupa perencanaan harian, mingguan dan reviuw ini sangat sudah pas banget.  Tapi ketika mengenal dan mengunyah tehnik pomodoro dan bullet journal.  Sifat ideation saya muncul. Bagaiman kalau saya meracik tiga tehnik ini dengan gaya saya sendiri dalam menajemen waktu.  Manajemen gue banget.


Ini pohon pengetahuan untuk meracik Manajemen Waktu gue banget



Semalam saya berdiskusi dengan si sulung tentang teknik pomodoro. Saya akan menjadikan dia rekan dalam belajar manajemen waktu.

Teknik pomodoro sebetulnya sangat berhubungan dengan materi atau makanan yang saya lahap di minggu pertama kelas ulat-ulat ini. Makanan ini tidak saya dapatkan dari menu potluck di Rimba Pengetahuan. Tapi hasil diskusi di wag regional. Diantaranya eBook Eat that Frog karya Brian Tracy.

Brian Tracy menyampaikan bila seseorang ingin menguasai ilmu atau skill baru. Habiskan waktu minimun dua jam sehari, lima hari dalam seminggu khusus ilmu atau skill tersebut. In syaa Allah dengan memiliki rekan serumah berpraktek juga menjadi bagian dari keluarga Uluwatu di kelas Bunda Cekatan ini bisa memompa semangat belajar.



#janganlupabahagia
#merdekabelajar
#kelasulatulat
#bundacekatan
#institutibuprofesional











Comments

Popular Posts