Bagaimana Menyampaikan Kritikan


Mengikat makna tentang tulisan Nouman Ali Khan dalam buku Revive Your Heart. Subjudul Kritikan.

Dalam tulisan ini, penulis mengambil sebagian kecil dari inti surat Al-Asr.  Surat Al-Asr tidak mengajarkan muslim bagaimana untuk sukses. Sesungguhnya mengajarkan tentang bagaimana untuk menghindari kegagalan.

Penulis menganalogikan ketika seorang guru memberi nasihat bagaimana untuk mendpatkan nilai A atau full mark demi masa depan yang cemerlang. Sang guru juga menyampaikan persyaratan minimum yang harus mampu dilalui agar bisa lulus dengan penjelasan yang mendetail.

Pesan yang dibawa oleh Surat Al Asr disini adalah tentang pentingnya persyaratan minimum untuk lulus. Yang dilupakan oleh kebanyakan orang.


Alasan penulis mengingatkan persyaratan minimum untuk lulus dalam pesan yang dikandung oleh QS Al Asr ini adalah bagaimana mungkin kita bisa raih pencapaian yang tinggi bila kita sendiri melupakan hal-hal yang mendasar sebagai persyaratan kelulusan yang sudah ditetapkan.

Allah menuangkan persyaratan dasar tersebut menjadi empat kondisi yang tersambungkan dalam ayat ketiga. Illa alladhina amanu: wa- 'amilu al salihat; wa-tawasaw bil-haqq; wa-tawasaw bil-sabr.
Umumnya ayat ini diterjemahkan sebagai ajakan kepada umat untuk mengajak pada kebenaran dan kesabaran.

Penulis menyampaikan keadaan dan kondisi saat ini yang memotivasi dia untuk memyampaikan perspektif yang dibawa oleh surat Al Ars ayat ketiga ini. Kondisi dan keadaan kita yang dalam kultur menuai kritikan. Setiap orang menyampaikan opininya. Setiap orang punya alasan untuk menangkis. Lalu terjadilah adu argumen, kritian ataupun evaluasi. Contoh simpel ketika kita selesai nonton video dalam youtube, kita tekan tombol suka atau tidak suka. Contoh lainnya perang komentar di postingan facebook.

Hal ini sudah umum terjadi.  Sudah menjadi bagian dari kultur kita sekarang. Akhirnya tanpa kita sadari kita suka mengkritisi guru, atasan, teman, narasumber hingga audience! Bila dilanjut ada Imam mengkritisi jemaah, atau jemaah mengkritisi iman. Orang mengkritisi organisasi Islam lalu sesama organisasi Islam saling kritik. Hingga lahir istilah kritik membangun.

Menurut penulis surat Al-Asr ini sebetulnya memberi kita prinsip penting dalam mengkritisi. Yang luput dari perhatian. Mengambil arti dari kata Wasiyyah. Dalam bahasa Arab kata wasiyyah digunakan apabila kita ingin menyampaikan kehendak/kemauan. Dalam bahasa Indonesia disebut wasiat.

Kita tahu wasiat hanya diberikan kepada orang-orang terdekat bukan kepada sembarang orang. Kata wasiat ini dihighlight untuk dihubungkan dengan arti dari wa-tawasaw bi-l haqq; artinya dan mereka saling menasehati dalam kebenaran.

Penulis menegaskan, ketika kita ingin menyampaikan berita tentang kebenaran disandingkan dengan makna wasiat. Karena kita tahu kebenaran yang akan kita sampaikan ini bukan kaleng-kaleng. Maka saat kita sampaikan berita kebenaran itu  kepada sembarang orang juga kepada seseorang yang kita kenal dekat dan cintai. Respons yang kita dapat tentu akan berbeda.




Demikian juga dengan kritikan. Atas dasar apa kita memberi kritikan? Atas dasar sayang? Perduli? Apakah kritikan yang kita berikan ini memiliki makna sedalam kata wasiat?

Tidak jarang kita merasa sungkan atau takut mengkritisi karena khawatir akan membuat orang lain marah. Padahal kritikan kita itu adalah hal yang benar atau fakta. Inilah pesan yang tersembunyi dari sarat Al-asr yang ingin disampaikan oleh penulis. Menyampaikan kritikan dengan lembut, didasari oleh rasa sayang seperti halnya wasiat disampaikan. Dengan demikian orang yang dikritikpun tidak akan merespons secara agresif. Kritikan yang baik tidak akan memperkeruh suasana atau mood orang yang dikritisi.  Sama halnya saat kita akan memberi nasihat.

Di akhir tulisan, pemulis menyimpulkan dalam bahasa yang sederhana. Bila kita ingin memberi nasihat, jujurlah. Murni tidak ada embel-embelnya. Kita memberi nasihat/kritikan bukan karena punya agenda yang menguntungkan kita dibalik itu.📘




Kelas Kepompong, Bunda Cekatan
Hari kedua dan ketiga 
Bacaan di hari kedua ini masih dari buku Revive Your Heart, karya Nouman Ali Khan. Subjudul Kritikan.

Comments

Popular Posts