Manusia Berusaha, Allah Menentukan

Mengikat makna buku Mengubah Takdir karya Agus Mustofa. TopikManusia Berusaha Allah Menentukan

Di kesempatan ini, penulis mencontohkan secara gamblang konsep takdir merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia, Allah yang menentukan hasilnya.

Ada seorang bapak bercerita sambil menangis.  Anak kesayangannya meninggal dunia akibat penyakit jantung.  Usianya masih muda. Dia merupakan harapan untuk menyokongkehidupan keluarga.

Bapak tersebut memililki lima anak, tiga laki-laki dua perempuan. Yang meninggal adalah anak kedua. Setelah berbulan-bulan dia masih menangisi anaknya. Dia merasa hidupnya penuh dengan penderitaan. Dia berusaha hidup jujur, berganti-ganti pekerjaan karena menghindari korupsi. Lalu memutuskan untuk membuka jasa servis elektronik tapi kemudian tidak berjalan lama.

"Perminttan saa sebenarnya sederhana saja, saya inginhidup wajar. Bisa makan sehari-hari dan menyekolahkan anak-anakagar mereka menjadi orang." Demikian dia mengeluh. "Apakah memang Allah telahmenakdirkan saya seperti ini. Kenapa usaha yang saya lakukan dengan jujur dan niatan baik ini tidak memberikan hasil seperti yang saya harapkan?"  Kenapa? Apa yang salah pada diri saya? Apakah karena saya banyak dosa di masa lalu? Katanya Allah Maha Pengampun? Saya sudah tidak mengulangperbatan saya yang dulu-dulu lagi..."

Lalu penulis bertanya, "Sebenarnya apa yang anda minta keapda Allah?" Dia menjawab bahwadiaingin anak-anaknya menjadi anak yang taat kepadaorangtuanya, berguna.  Tidak muluk-muluk sekedar ingin menhidupi keluarga dengan wajar.  Penulis bertanya lagi, "Ada lagi?" Si bapak melanjutkan bahwa sebetulnya dia bercita-cita untuk tidak pindah-pindah rumah. Tidak kontrak sana kontrak sini. Dia leth setiap tahun memikirkan uang sewa rumah dan pindahan.

Si Bapak melanjutkan ceritanyabahwa anak-anak dan istrnyalah yang mnjadi penghibur keletihan hidunya. Istrinya tidak pernah menuntutmcam-macam,demikian juga anak-anaknya. Mereka bisa menerima kenyataan. Anak pertamanya sudah bekerja dan menggunakan gajinya untuk membantu keluarga. Anak ketiga baru lulus SMU dan sudah diterima kerja di perusahaan multi media. Anak keempat dan kelima masih sekolah di SMP dan SD.

Penulis mengingatkan, "Apaka anda tidak merasa bahwa Allah telah memberikan karunia yang banyak kepada anda sekeluarga?  Coba ingat-ingat lagi, bukankah salah satudoa utama yag anda panjatkan adalahingin membperoleh anak-anak yang taat, yang saleh dan saleha?"

Si bapak tercenung, kemudian meneteskan airmata, berucap, "Astagfirullah." Karena lupa bahwa Allah telah mengabulkan doa yang dipanjatkan bertahun-tahun. Dia menyadari kekhilafannya bahwa ternyata Allah telah memberikan yang terbaik padanya.

Beberapa bulan kemudian bapak itu menemui penulis, bahwa ada orang yang mendapatkan rezeki besar lalu memberikan zakat kepada si Bapak. Uang zakatnya dijadikan rumah atas nama si Bapak. Perabotan pemberi pajak diberikan juga kepada si Bapak, karena dia mendapatkan karunia untuk membeli perabotan baru.

Karunia yang tidak disangka oleh si Bapak sekeluarga. Dia menangis bahagia. Allah telah mengabulkan doa dan usahanya selama Allah Maha Penyayang.

Si Bapak mendapatkan takdirnya setelah 25 tahun berdoa dan berusaha...📘










#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional
#day22






Comments

Popular Posts