Rahasia Kematian

Review buku Mengubah Takdir karya Agus Mustofa, topik: Rahasia Kematian.


Dalam topik ini saya terus terang harus bolak-balik membacanya. Penulis memulai dengan bahwa pasti dalam kehidupan itu hanya kematian. Iya ini saya setuju.  Lalu saat membaca kalimat selanjutnya, saya merenung. Membalik-balikan lembaran kertas membaca dan membacanya lagi. Untuk mengetahui dengan makna dari kalimat berikut: Selebihnya serba tidak pasti. Termasuk bagaimana cara dan kapan kita akan mati!

Menurut penulis yang tercatat dalam Lauh Mahfuzh adalah modus kematian itu. Setiap yang berjiwa, kata Allah, pasti mengalami kematian.  Entah kapan, dan dengan cara seperti apa.

Apakah Lauh Mahfuzh telah mencatat waktu dan cara mati kita sejak semula? Misalnya si A bakal mati gantung diri pda usia 30 tahun Si B mati terbunuh pada usia 45 tahun, si C mati kecelakaan sepeda motor pada usia 18 tahun?

Allah menegaskan kepada kita dalam berbagai ayat-Nya tentang modus kematian itu. Salah satunya QS An Nissa ayat 78. Bahwa setiap kita tidak bisa lepas dari kematian, meskipun kita bersembunyi di benteng paling kuat sekalipun. 

Lalu pada QS Luqman ayat 34, Allah mengatakan tidak ada seorangpun tahu dimana dia akan mati. Bahkan usaha yang dilakukan, dan peristiwa apa yang bakal terjadi esok haripun kita tidak tahu. 

Waktu kematian ditetapkan Allah bersamaan dengan berlangsungnya proses kehidupan. Seiring dengan berjalannya waktu itu sendiri, seperti dalam QS Saba ayat 14,  Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan

Pada kalimat tatkala Kami menentapkan kematian Sulaiman. Penulis mengungkapkan ada nuansa waktu penetapan kematian itu adalah seiring dengan berjalannya waktu dan kehidupan Nabi Sulaiman. Jadi bukan ditetapkan sejak Nabi Sulaiman belum lahir. Bila dicermati lebih jauh, ayat di atas menggambarkan penetapan kematian itu adalah qadla bukan qadar.  Artinya penentapan itu seiring dengan usaha yang bersangkutan dalam hidupnya. Meskipun yang menetapkan Allah SWT. 

Penjelasan kata ajal atau kematian menggunakan kata qadar ada pada QS Waaqi'ah ayat 60: Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan.
Kata qadar hanya menunuk pada modus kematian. Allah menetapkan kematian seseorang, dengan kapasitas umur tertentu. Katakanlah, sesorang itu pasti mengalami kematian, maksimal usia 70 tahun misalnya. Tanpa penjelasan waktu dan caranya.

Sebagai penutup, penulis mengajak pembaca untuk mengetahui proses terbentuknya kehidupan dalam janin hingga kehidupan di dunia dan mencapai ajal dalam penelitian bidang biomolekuler.  Kepahaman tentang kapasitas usia manusia itu memperoleh pijakan yang signifikan. Usia manusia memang dibatasi oleh sebuah gen yang berfungsi sebagai pewaktu. 

Telomere berfungsi sebagai stop watch yang mengendalikan usia manusia.  Gen pewaktu ini mulai berdetak setika sel terlur dibuahi oleh sperma.  Dari berjuta-juta sifat yang ada di dalam rantai genetika itu, gen ini khusus berfungsi mengendalikan seluruh reaksi biomolekuler yang terjadi berdasar urutan waktu. Misalnya pada usia beberapa minggu di awal, janin memiliki perkembangan yang berbeda dengan usia menjelang kelahirannya. 

Pertumbuhan organ-organnya demikian terkontrol dengan sangat menakjubkan. Ada yang menjadi jantung, otak , mata, telinga, tangan, kaki dan lain sebagainya.

Gen pewaktu ini menjadi acuan atas terlaksananya perintah-perintah terbentuknya janin di dalam rahim. Bahkan dilanjutkan sampai saat bayi lahir di dunia. Menjalani kehidupannya dan akhirnya menemui ajalnya kelak. Semua diukur oleh stop watch genetika tersebut. Sampai akhirnya kapan seluruhorgan-organ mengalami kerusakan fatal yang menyebabkan kematian seseorang, kendalinya ternyata juga dari gen pewaktu ini. Jadi Allah telah membatasi usia manusia lewat untai genetika yang terdapat di dalam inti selnya sendiri. Gen pewaktu ini tidak akan pernah meleset.📘




#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional
#day29
  

















Comments

Popular Posts