Program Mentorship di Pekan 6

Fokus dalam kemajuan yang sudah dicapai, catat setiap kemajuan sekecil apapun. Gunakan master mind forum dengan mentor, mentee dan orang terdekat agar bisa melihat progres aktivitas dalam action plan. Hapus keinginan untuk menengok ke belakang. 









Di pekan ke-6 ini semangat saya melambung. Mastermind diadakan dalam lima hari terhitung Jumat hingga Selasa (26 - 30 Juni 20202). Saya mengilustrasikan diri dengan tanaman dan hewan yang memiliki terkaitan dalam hidupnya. Menganalogikan mereka sebagai penghuni taman alam pikiran saya. 

Hasilnya, ma syaa Allah... screentime yang dua minggu terakhir ini sedikit acakadut mulai kembali normal, maksimal penggunaan gadget dalam sehari tidak melebihi dari 4 jam. Kalaupun melebihi batas maksimal seperti yang terjadi pada hari Senin kemarin, karena pengguanaan telepon yang berhubungan dengan mentorship dan usaha kecil-kecilan yang saya rintis bulan ini menuntut aktivitas online. Jadi kenaikan screentime ini meningkatkan produktivitas.  

Berikut mastermind yang saya lakukan dalam lima hari terakhir:



Jumat
Hari ini saya seperti mawar. Bunga yang tidak saja indah dan menebar wangi bagi orang yang berada dekatnya. Rasa optimis bisa mencapai target/sukses hari ini untuk menamatkan ebook Cara Membuat Review Buku membuat saya senang. Seperti yang dituliskan oleh Malcolm Gladwell dalam buku Tipping Point, emosi itu menular. Dan hari itu saya mengalaminya saat menjemput si bungsu di sekolah. Respons baik diberikan oleh anak saya juga gurunya. 


Sabtu
Bugenville, bunga yang tumbuh banyak dalam satu batang atau ranting. Banyaknya bunga sebagai gambaran banyaknya kegiatan hari ini yang harus saya lakukan tanpa bisa dijadwal ulang karena adanya pihak pengyelenggara. Tapi saya berhasil melaluinya dan masih bisa menepati janji pada si kecil untuk membuat bunga dan pepohonan untuk tugas art project  dari sekolahnya. Target yang dicapai hari ini menuliskan review novel John Grisham Sycamore Row. 

Minggu
Tanaman perdu, pepohonan yang seringkali terabagikan tapi melengkapi keindahan taman menjadi lebih alami. Dengan menggunakan kandang waktu dan skala prioritas saya mengajak kedua anak saya membuat family art project tugas sekolah si bungsu. Alhamduilillah projek sudah selesai 80%, dan target membaca 100 halaman pun bisa tercapai.

Senin
Burung, hewan yang suka berkicau. Saya analogikan sebagai komunikasi lisan yang lebih kuat dibanding dengan tulisan sesuai masukan dari mentor dan mentee. Dalam mentorship ini saya ingin "biasa membaca" tanpa menggangu aktivitas rutin lainnya. Lalu menyusul dengan menulis untuk mengikat ilmu/makna. Menurut mentor jam terbang membaca saya sudah cukup tinggi dibanding hasil tulisan saya. Masukan yang afirmatif sesuai dengan apa yang saya rasakan. Saya merasa harus banyak latihan menulis mengikat ilmu. Rasa kehati-hatian dalam menuangkan informasi dalam tulisan itu yang membuat saya kurang mengalir. Berbeda ketika menulis hal-hal umum terasa lebih mudah menuangkan apa yang ada dalam pikiran.  Sukses hari ini membuat draft journal pekan ke-6, disuksi dengan mentor dan mentee serta membaca 100 halaman, 20 halaman lebih banyak dari target! 

Selasa
Lebah, hewan aktif yang selalu berkegiatan tidak jauh dari bunga-bunga yang bermekaran. Hari ini saya memiliki beberapa aktivitas di luar rumah, in syaa Allah dengan metode kandang waktu dan skala prioritas tetap bisa menyelesaikan untuk membaca 80 halaman buku Tipping Point dan menyelesaikan journal ini.  

Melengkapi foto diary, saya menganalogikan mentor seperti bunga matahari. Dinamakan matahari karena memiliki bentuk seperti matahari, hanya warnanya yang kuning sedikit jingga tidak menyilaukan mata. Warna kuning cenderung jingga memiliki makna hangat, antusias, kreatif dan sukses. Demikian juga dengan peran mentor saya dalam memandu saya agar "biasa membaca" dan mengikat ilmu dalam tulisan. 


Sebagai mentee, saya mengilustrasikan diri bunga chamomile. Bunga yang tumbuh liar dan memberikan banyak manfaat sehingga dijadikan sebagai teh bunga yang popular bisa mengobati migrain hingga menjinakan insomnia. 
Tumbuh liar sesuai dengan karakter activator saya. Sanguinis yang selalu mengutamakan rasa bahagia. Memudahkan saya untuk melakukan prinsip Emotional Contagion  yang dikupas habis oleh Malcolm Gladwell dalam Tipping point. Sejak mengikuti TMA saya lebih bisa mengenal diri. Ini memudahkan saya untuk mengasah karakter-karakter kuat yang saya miliki. Termasuk memilih bacaan.

Saat berdiskusi dengan mentee kemarin, dia menganalogikan saya dengan buah apel dan kupu-kupu seperti gambar di samping ini. Hasil seni yang menarik. Selain bentuknya unik, dia menambahkan buah apel yang sehat dan penuh nutrisi. Kupu-kupu sesuai dengan program dalam Bunda Cekatan. 
Penjelasan sederhana dari mentee, mengingatkan saya pada   para Caucasian yang menganggap apel adalah simbol dari ilmu pengetahuan. 

Karena dalam diary saya semua diilustrasikan dengan hewan dan bunga. Gambaran yang cocok untuk mentee saya adalah mawar putih. Sesuai dengan kepribadian Phegmatis, yang cinta damai. Putih memiliki makna damai, suci tidak suka pertikaian. 

Alhamdulillah selama mentorship berlangsung, komunikasi yang dibangun bersama mentor maupun mentee berjalan baik. Kita semua kompak berharap tetap bisa menjalin silaturahami yang baik sekalipun program ini berakhir. Sementara ini mentor tertarik dengan rencana panjang saya untuk membuat ebook, mengajak untuk kolaborasi membuat ebook bersama. Untuk jangka pendek kita bisa menjadi partner membaca. Sementara dengan mentee, ternyata kami berdua memiliki hobi sama, menjahit. Jam terbang mentee lebih tingga dibanding saya, in syaa Allah giliran saya untuk menjadi mentee

Mengikuti kelas Bunda Cekatan memberikan saya banyak hal. Bertambah teman, memperluas wawasan, dan mengasah keterampilan diri. Ma syaa Allah. 📕


#janganlupabahagia
#kelaskupukupu
#pekanke6
#BunCekbatch1
#institutibuprofesional



Comments

Popular Posts