Rahasia Shalat, part 3

Pada tulisan sebelumnya dijelaskan ada tiga golongan menurut pendayagunaan anggota tubuhnya dalam beribadah shalat. Dalam tulisan ketiga ini akan menerangkan tentang rahasia shalat dan perumpamaannya serta kelalaian manusia dalam dua waktu shalat.

Perumpamaan ibadah shalat


Rahasia dan inti shalat adalah menghadapkan hati, menghadirkan seluruh jiwa dan raga kepada Allah SWT. Bila seseorang sedang shalat hatinya masih sibuk memikirkan urusan dunia, mendengarkan bisikan jiwa untuk melalaikannya, artinya dia shalat hanya sekedar menggugurkan kewajiban saja. Sehingga tidak mendapatkan manfaat serta pahala yang sudah ada di dekatnya.

Bila diumpamakan pada seorang hamba yang ingin menemui rajanya, untuk mendapatkan kedermawanan dan kasih sayang. Memohon maaf atas kekhilafannya dan meminta nasihat untuk menguatkan hati agar tetap bisa khidmat. Ketika dia sampai di hadapan raja, dia lupa dengan tujuanya karena asik dengan hal di sekitarnya. Melihat ke kiri dan kanan, mengacuhkan sang raja. Dengan kata lain dia telah meremehkan sang raja karena ada hal lain yang lebih menarik perhatiannya.

Pada kesempatan itu sang hamba mengutus anak buah dan para pembantunya sebagai perwakilan untuk menjalankan ketaatan pada sang raja dan meminta maaf atas berbagai kesalahan dan kelalaiannya dalam berkhidmat.

Sang raja mengetahui apa yang terjadi sesungguhnya tapi tidak menyurutkan kemurahan hati, kedermawanan serta luasnya kebajikan-Nya. Menolak untuk menyia-nyiakan upaya dari para pembantu dan pengikut hamba tersebut. Sehingga hamba itu tetap mendapatkan kasih sayang dan kebaikan dari sang raja. Ini yang menyebabkan bahwa setiap orang akan mendapatkan bagian sesuai dengna amal perbuatan mereka masing-masing, seperti yang tertera dalam QS Al-Ahqaf ayat 19; "Dan setiap orang memperoleh tingkatan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan balasan amal perbuatan mereka dan mereka tidak dirugikan."    

Sesungguhnya Allah menciptakan jenis manusia untuk kepentingan diri manusia itu sendiri. Manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Allah juga menciptakan segala sesuatunya untuk kepentingan manusia, termasuk ibadah shalat sebagai raana untuk mendekatkan diri dan bermunajat kepada-Nya.

Di antara dua waktu shalat

Dalam waktu ini manusia cenderung berbuat lalai, mabuk dunia, berpaling dan khilaf banyak melakukan dosa yang menjauhkan dan memalingkan dirinya dari Allah SWT. Kelalaian ini telah membuat dia asing akan kewajiban penghambaan (ubudiyyah). Keadaan ini bisa memudahkan dia terbelenggu dan tertahan dalam hawa nafsunya sendiri. Kesedihan, keresahan, kesempitan dan penyesalan adalah buah yang dia petik tanpa dia sadari sebab musababnya.

Adalah bentuk Rahmat dan kasih sayang Allah perintah mendirikan shalat lima waktu dalam sehari. Sehingga manusia yang taat tidak akan berlama-lama menderita buah dari maksiat yang telah dia lakukan. Maka bagi yang tidak menunda-nunda mengerjakan shalat akan selalu bahagia, mukanya berseri penuh cahaya terbebas dari rasa kecemasan dan kesempitan.  Masihkah kita ingin menunda shalat karena perkara atau urusan dunia yang tidak mendesak? 📘


Tulisan selanjutnya, Rahasia Shalat, part 3



Sumber: Manfaat Shalat, menurut Ibnul Qayyim. Penerbit: Pustaka Imam Asy-Syafi'i. Terbit 2016.


Comments

Popular Posts