Memperkaya Diri dan Meningkatkan Kualitas Pikiran dengan Membaca

Kata buku membangkitkan kebahagian. Meraba, melihat dan mencium bau buku selamanya terkait dengan kehangatan, rasa aman dan cinta. (Paul Jennings).





Seperti yang dibahas pada tulisan sebelumnya tentang Free Voluntary Reading (FVR), kegiatan membaca sebaiknya tidak dipaksakan. Agar kita mampu memahami apa yang kita baca. Hernowo Hasim memberikan beberapa tips agar kegiatan membaca bisa memperkaya diri dan meningkatkan kualitas pikiran, sebagai berikut:


1. Membaca Untuk Kesenangan 

Membiasakan diri untuk membaca setiap hari, sekalipun hanya sebentar. Mulai dengan bacaan ringan, topik menarik yang kita perlukan dalam keseharian. Hernowo mengutip penulis novel Dee Lestari bahwa membaca itu seperti melemaskan otot. Semakin sering dilakukan maka otot membaca kita akan semakin kuat. Bila otot membaca kita sudah menguat maka kita akan mampu membaca variasi tema dan bobot yang beragam. Dengan demikian maka minat membaca akan meningkat seiring dengan banyaknya materi bacaan yang kita olah.

Tidak ada kata terlambat untuk melatih otot membaca, apalagi hal ini bisa memberikan kebaikan dan peningkatan kualitas hidup kita. Ketika otot membaca sudah terlatih dengan baik, maka kegiatan membaca bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Ini bisa kita tularkan kepada anggota keluarga.

2. Memilih dan Mengumpulkan Bacaan Bergizi

Jangan menyerah bila tidak bisa menemukan buku yang menarik. Ingat dengan peribahasa Tidak ada rotan, akarpun jadi. Kita bisa mendapatkan artikel-artikel pendek dan bergizi di media sosial. Termasuk mengikuti postingan tokoh idola kita. Canggihnya teknologi saat ini sangat membantu kita untuk menemukan tulisan bergizi sekaligus menginspirasi.

3. Membaca Secara Ngemil

Ini cocok bagi yang merasa tidak punya waktu luang. Ingat peribahasa Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit, segala upaya sekecil apapun pasti akhirnya akan memberikan hasil. Membaca secara ngemil yang sudah dibahas pada tulisan sebelumnya, ini akan efektif bila dikombinasikan dengan kegiatan menulis bebas atau menuangkan kembali apa yang kita baca. Biasakanlah membawa buku kemanapun pergi, jadi di saat ada waktu luang kita bisa membaca secara ngemil.

4. Membaca Untuk Memasukkan Kata-kata

Saat lahir, tidak secara otomatis kita memiliki stock kosa kata untuk berkomunikasi. Dengan mendengarkan orang sekitar, kita mempunyai kosa kata, dan itu tidak cukup banyak. Kegiatan membaca akan membantu kita mengolekasi beragam dan banyak kata. Sehingga komunikasi kita baik secara lisan maupun tulisan akan sangat lancar dan tidak membosankan para pendengar.

5. Membaca Untuk Memasukkan Sesuatu yang Penting dan Berharga

Apa pentingnya membaca? Memang benar sih dengan membaca kita tidak lantas meraih sukses dalam menempuh studi dan karir. Tapi tidak sedikit orang sukses di berbagai bidang karena kegemarannya membaca. Hanya dengan membaca bukulah kita mendapatkan ilmu yang bukan sekedar mengenal "kulitnya" tapi juga tahu daging dan jeroannya

6. Menulis untuk menunjukkan sesuatu yang penting dan berharga yang diperoleh dari membaca

Ingat, membaca itu berat, kalau kita tidak bisa konsentrasi. Adakah jalan yang bisa meringankan? Hernowo memastikan tidak ada cara yang meringankan. Perlu diingat kegiatan membaca menjadi terasa sia-sia dan berat itu bisa jadi timbul saat kita usai membaca. Setelah menamatkan buku kita tidak memperoleh apa-apa. Bisa saja mendapatkan sesuatu tapi tidak tersusun secara baik dan mudah hilang. 

Agar hal ini tidak terjadi, lanjutkan membaca secara ngemil dan ikatlah hasil bacaan dengan menuliskannya kembali. Proses mengingat kembali apa yang kita baca dan menuangkan dalam tulisan dengan bahasa kita sendiri inilah yang akan membuat kita sadar. Kita telah memperoleh sesuatu yang penting dari kegiatan membaca. 💦

 


_

Sumber: Flow di Era Socmed, Efek-Dahsyat Mengikat Makna. Hernowo Hasim. 2016
Penerbit: Kaifa



Comments

  1. Berselancar..satu demi satu...melatih kembali otot-otot membaca 🥰

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Kita tidak sekedar membaca seperti anak-anak, tapi memahami makna yang tersurat juga yang tersirat ❤️

      Delete

Post a Comment

Popular Posts