Mengolah Kain Perca



Umumnya kain perca dikenal sebagai jenis kain sisa atau limbah pembuatan pakaian atau barang tekstil lainnya dalam bentuk potongan kain kecil.

Kain perca bisa diolah menjadi produk yang cantik menarik dan unik. Cocok bagi orang yang menginginkan produk dengan design atau motif yang tidak dimiliki orang lain.

Produk dari kain perca bisa menjadi dompet, tempat tissue, tas, taplak meja, tatakan piring, sajadah, selimut serta banyak produk menarik lainnya.

Proses jahit pada kain perca bisa dilakukan dengan mesin jahit ataupun jahit tangan. Semakin rumit design yang dihasilkan semakin tinggi harga jualnya. Apalagi bila produk ini merupakan handmade

Bicara tentang handmade, masyarakat kita banyak yang masih salah paham dengan arti sebenarnya. Mereka memganggap segala produk yang dibuat sendiri di rumah baik menggunakan mesin atau tangan disebut handmade. Untuk produk semacam ini lebih tepat dengan istilah homemade


 Japanese yoyo flower- handmade

Sedangkan istilah handmade adalah membuat produk lebih banyak menggunakan keterampilan tangan dibanding mesin. Untuk jelasnya bisa simak tulisan saya tentang handmade di sini


Japanese yoyo flower menjadi penghias tote hitam 


Awal Mula Seni Kain Perca

Dalam bahasa Inggris seni mengolah kain perca dengan jahitan dikenal patchwork atau pieced work, yaitu kegiatan jahit menjahit untuk menyatukan beberapa kain ukuran kecil membentuk design baru. 

Bila dirunut jejak patchwork ditemukan oleh orang-orang Mesir, digunakan sebagai hiasan dinding, dekorasi furniture serta pakaian. Menurut laman Wikipedia, ini terjadi sekitar 5.500 tahun yang lalu. 

Sejalan dengan penggunaan pacthwork yang begitu populer, untuk mengikuti demand pasar para pengrajin patchwork mengkombinasikan dengan quilting. Yaitu memberi lapisan dengan kain yang lebih tebal dibagian dalamnya. Tujuannya untuk memberikan kehangatan kepada pemakainya selama musim dingin. 

Sama seperti patchwork, quilting juga ada yang dilakukan dengan jahit tangan atau mesin. Design quilting pun bermacam-macam. Dari yang sederhana berbentuk jahitan lurus, bermotif bunga hingga geometris. Semakin rumit design parchwork dan quilting suatu produk maka semakin tinggi juga harga jualnya.

Sekalipun product patchwork dikenal sudsh lama, tapi di jaman modern ini masih tetap banyak diminati. Ini yang mendorong para produsen menyediakan kain-kain khusus untuk patchwork dengan design dan warna yang sudah diserasikan, dikenal dengan istilah fat quarter.

Ukurannya berkisar 50 x 55 cm. Sehingga para penggila patchwork tidak perlu menunggu punya kain perca untuk diolah. Malah terbalik kondisinya, dulu mengolah “limbah” kain untuk menjadi produk yang lain. Sekarang mencari kain untuk membuat produk perca.

Menjamurnya marketplace memudahkan para pencinta fat quarter untuk berbelanja. Dari mulai yang murah hingga yang mahal. Kualitas katun yang baik tidak akan mengkerut saat proses quilting. Untuk menghemat kita harus mempertimbangkan biaya pengiriman. Jangan berharap mudah dapat harga potongan atau diskon. Karena design kain patchwork umumnya tidak lekang dimakan waktu. 

Saya pertama kali mengenal seni kain perca saat masih usia remaja. Almarhum nenek rajin membuat tas, taplak meja bahkan selimut. Dengan jahit tangan maupun mesin jahit. Saya suka membantu beliau menyambungkan beberapa keping kain perca. 



Placemat yang dibuat dari baju anak-anak yang sudah tidak terpakai.
Dilengkapi dengan free motion quilting style.


Ketertarikan pada seni kain perca sampai sekarang masih melekat. Saya belajar sendiri dan terasa lebih leluasa berekspresi sesuai dengan tema bakat saya yang ideation. Saya juga  membuat produk kain perca dengan menggunakan baju anak-anak yang sudah tidak terpakai tapi kondisinya masih bagus.

Sekalipun ini sudah masuk kategori refashion clothes, karena saya mengkombinasikan dengan quilting jadi bagi saya tetap masih masuk dalam produk kain perca atau patchwork. Dari semua ini momen yang paling mengasikan adalah quilting. It’s so enjoyable. Nagih dan susah berhenti.

Dalam enam bukan ke depan, saya akan lebih sering berkutat dengan produk-produk kain perca atau patchwork quilting di program Bunda Produktif Institut Ibu Profesional. 

Biasanya kalau berkarya dengan teman-teman dalam satu bidang akan terasa manfaat dan kemajuannya. Bagi saya mengolah kain perca maupun refashion clothes ini bukan sekedar hobi. Penggunaan produk semaksimal mungkin dengan berganti fungsi ini bagian dari gaya hidup minimalist living yang akan menjadi salah satu dari resolusi tahun 2021 saya. In syaa Allah. 🌺




  

Comments

Popular Posts