Bias Pandangan Terhadap Perempuan



Mengikat makna Bias Pandangan Lama Terhadap Perempuan, dalam buku Perempuan karya Quraish Shihab. 


Pembicaraan tentang perempuan selalu menarik baik antar perempuan apalagi antar lelaki, tua muda. Berbagai aspek  dan beraneka ragam pendapat para pakar seperti filosof, pemikir dan ulama sejak dahulu hingga kini. Yang tidak jarang sangat bertolak belakang. Ada yang melecehkan dan meminggirkan, ada juga yang memberi peranan begitu besar sehingga terkesan tidak membutuhkan peran laki-laki dalam hidup.  

Bila kita cermati, seluruh manusia di muka bumi ini terlahir dari seorang perempuan. Maka bila ada perseorangan ataupun kelompok yang melecehkan peran perempuan, secara tidak langsung mereka sudah melecehkan diri mereka sendiri. 

Dalam bukunya, Quraish Shihab menyampaikan tidak ada perbedaan pendapat di kalangan para pemikir kontemporer menyangkut perlunya menempatkan perempuan dengan memberikan peran. Baik dalam rumah tangga maupun kehidupan bermasyarakat. 

Kini, semua pihak mengakui perlunya keadilan, kebebasan, kemajuan serta pemberdayaan perempuan. Dan yang diperdebatkan adalah batas-batasnya. Ada yang sempit dan ketat, ada pula yang longgar dan sangat luas. 

Dari dulu hingga sekarang, bias terhadap perempuan oleh lelaki dan perempuan, muslim dan non muslim, ulama, cendikiawan maupun bukan. Mempersamakan perempuan secara penuh dengan lelaki, sehingga menyimpang dari kodratnya, dan ini adalah pelecehan. 

Sebaliknya, tidak memberikan hak-hak perempuan sebagai manusia yang memiliki kodrat dan kehormatan yang tidak kalah dengan apa yang dianugerahkan Allah kepada lelaki juga merupakan pelecehan. 

Yang tidak memberi perempuan hak-haknya sebagai mitra sejajar dengan lelaki, tidak jarang menggunakan dalih keagamaan serta memberi interpretasi yang lahir dari kesan atau pandangan dunia masa lalu.

Sebaliknya, memberikan hak melebihi kodrat perempuan, tidak jarang juga mengalami bias ketika berhadapan dengan teks-teks keagamaan dengan menggunaka logika baru yang keliru lagi tidak sejalan dengan teks, jiwa serta tuntunan agama. 

Dengan semangat menggebu menampik bias atau meluruskan kekeliruan, kesalahpahaman umat tentang ajaran agama. 


Peran perempuan sebagai istri 

Menurut Quraish Shihab sikap seperti diatas tidak dapat dibenarkan baik oleh otak maupun agama. Karena laki-laki dan perempuan saling membutuhkan. Seperti yang tercantum dalam QS al-Baqarah ayat 187: "Mereka istri-istri kamu, adalah pakaian bagi kamu dan kamu pun, wahai para suami, adalah pakaian bagi mereka."

Salah satu fungsi pakaian adalah menutup aurat/hal yang rawan serta kekurangan-kekurangan. Ini artinya masing-masing memiliki kekurangan yang tidak dapat ditutupi kecuali dengan bantuan lawan jenis. 

Ada orang yang mengolok-olok ayat ini dengan pengertian yang terlalu sederhana tentang makna pakaian. Setiap hari pakaian harus ganti agar tubuh kita bersih dan sehat. Demikian juga dengan istri, karena istri adalah pakaian bagi suami! Ketika diingatkan atau diluruskan yang bersangkutan akan berdalih hanya bercanda saja, tidak perlu dibawa terlalu serius. Ayat Quran digunakan untuk bercanda, audzubillah.📚 

__

Tulisan selanjutnya: Bias Pandangan Terhadap Perempuan bagian II



Comments

Popular Posts