Membangun Habit
Pandangan adalah indera terkuat yang dimiliki oleh manusia. Dari hampir sebelas juta indera yang ada pada tubuh manusia, sekitar hampir sepuluh juta terletak pada pandangan. Dengan kata lain tanda (cue) adalah motivasi tertinggi untuk tindakan. Oleh sebab itu perubahan kecil yang kita lihat bisa menuntun pada perubahan besar yang bisa kita lakukan. Bila kita jeli kita bisa mendesign lingkungan sekitar sesuai dengan yang kita inginkan.
Sebagai contoh kita ingin memiliki habit berlatih main gitar. Kita akan jarang berlatih kalau gitarnya selalu tersimpan di dalam lemari. Harusnya kita menyimpan gitar di tempat yang sering kita lalui. Kalau kita ingin mengkonsumsi makanan sehat, simpan cemilan bergizi di tempat terbuka yang dengan mudah bisa kita lihat, jangan disimpan dalam kulkas atau kabinet dapur. Ingin membiasakan diri berolahraga pagi? Siapkan baju serta sepatu olahraga pada malam hari sebelum pergi tidur.
Ini adalah teori yang dikenalkan oleh James Clear dalam bukunya yang berjudul Atomic Habits. Menciptakan habit baru yang baik itu tentu tidak mudah. Salah satu cara untuk menyiasatinya adalah dengan cara menggunakan indera terkuat yang dimiliki manusia, yaitu pandangan.
Bagaimana Membentuk Habit
Seberapa sering kita ini membangun habit baik seperti berolahraga, shalat tepat waktu, makan sehat dan banyak lagi. Awal-awal kita semangat melakukannya tapi tidak jarang dalam waktu beberapa minggu kendor. Yang akhirnya berhenti tidak berlanjut.
Banyak orang yang salah langkah baik dalam membangun habit maupun ingin merubah habit buruk menjadi habit baik. Menurut James Clear cara terbaik untuk merubah habit kita adalah kita harus mengerti dulu bagaimana sebetulnya habit ini terbentuk. Prosesnya terbagi dalam empat langkah, yaitu tanda atau isyarat. keinginan, respons dan bonus atau reward.
Misalnya kira-kira apa yang biasanya orang lakukan saat baru masuk mobil. Memasukan kunci dan menyalakan mesin, pasang sabuk pengaman, cek kaca spion lalu melaju. Untuk melakukan rentetan aktivitas ini orang tidak perlu mikir karena sudah terbiasa, Otomatis dilakukan tanpa proses berpikir lama. Begitulah habit terbentuk
Habit terbentuk karena ada tanda atau pemicu untuk beraksi. Contoh di atas orang masuk mobil adalah sebagai tanda atau pemicu untuk melakukan aktivitas dengan melajukan mobil ke tempat yang kita tuju. Langkah kedua adalah keinginan untuk pergi ke suatu tempat. Respons orang itu adalah menyalakan mesin mobil lalu melaju. Terakhir sebagai reward perasaan senang karena sampai di tempat tujuan dengan aman.
Comments
Post a Comment