Obrolan di Korwil 7; Menjadi Guru karena Panggilan Hati


Korwil 7 adalah group online Bunda Sayang, program dari Institut Ibu Profesional. Pesertanya merupakan gabungan dari beberapa kota di Indonesia dan Luar Negeri.



Setelah liburan lebaran berakhir, kegiatan di kelas Bunda Sayang kembali aktif. Minggu pertama di caturwulan pertama ini, acara berbagi pengalaman ditetapkan setiap Jumat malam jam 20.00 wib.

Tentang Narasumber 
Anggota kelas yang mendapat giliran adalah, Shindie Aprilia Asmara, ibu dari dua puteri  Aira (8) dan Nadine (5). Berdomisili di Singapura. Asal dari Medan. 
Berdarah campuran Jawa - Minang.
Aktivitas sementara adalah ibu rumah tangga, guru bagi kedua puteri, asisten cikgu tahsin, pengajar Qur'an di sebuah lembaga resmi Masjid Mujahidin (Meqar). Masih tercatat sebagai guru (unpaid leave) di sebuah sekolah di Serua, Ciputat Tangsel. 
Senang belajar, mengajar, bernyanyi, bercerita, menulis, bercanda dan berteman dengan siapa saja. Untuk mengetahui kegiatan dan passion Shindie, bisa Klik di sini


Tanya jawab

1. Arie - Purwokerto
1. Tantangan paling seru selama menjadi guru?
2. Tentang yg ABK, apakah Mbak Shindie juga pernah mengajar anak ABK? Menurut Mbak Shindie, kualitas guru yg bagaimana yg dibutuhkan untuk ABK. Terima kasih

Jawab:
Terima kasih Mba Arie. Bagus banget pertanyaannya.
1. Selama mengajar, tiap kali mengajar selalu ada tantangan yang seru bagi saya. 
3 di antaranya :
🌷Saat pertama kali mengajar di rokan hulu, kelas pertama saya, ikut dihadiri oleh 5 orang guru SMA dari sekolah tempat saya bertugas. Mereka mengamati cara saya mengajar yang belum berpengalaman sama sekali. Terus terang saya nervous, tp pntang menyerah. Berusaha untuk all out dan menunjukkan bahwa kami pantas untuk dipilih sebagai tim persiapan UN SMA Rohul yang disiapkan oleh Diknas Rohul.

🍁Beberapa kali bertemu anak-anak cerdas luar biasa. Saat belajar kadang ga mau diem, ada yang di bawah kolong, berkeliling kelas, tiduran di lantai atau anak ABK.

🍄Di SD Allauzah, Tangsel, saya yang aktif dan kinestetik mendapat kelas dengan mayoritas anak visual-spatial-logic-math. Tantangan serunya adalah membuat anak-anak pendiam ini aktif di kelas.
2. Pernah. Kualitas pertama yang dimiliki oleh guru tersebut adalah sabar ,kasih sayang dan ilmu.

2. Erli Batam
Tadi kebetulan di grup fondie IIP Batam ada peserta kulwapp yang rupanya masih betah di Batam, bertanya pada kami:
Beliau pengajar, sudah mantap mau resign tapi alasan yang diajukan (ingin lebih fokus pada pendidikan anak sendiri) tidak diterima oleh atasannya yang notabene seorang ibu dengan 3 anak dengan alasan anaknya tetap baik meski ibunya lebih banyak menghabiskan waktu mengajar.
Nah kalo mbak Shindhie dalam posisi ibu tersebut bagaimana menyikapi.

Jawab:
Hmmmm, ini juga pertanyaan yang menarik
Ini kembali kepada pilihan yang diambil oleh guru tersebut. Saya pun pernah merasakan hal yang sama. Ninggalin anak sendiri, malah ngajarin anak orang lain. Tapi mungkin sang pemimpin melihat kemampuan tiap partner kerjanya dalam kacamata yang berbeda. Apakah si guru tersebut merupakan guru teladan, berpotensi yang sayang untuk dilepaskan. 
Kalau saya ada di posisi itu saya akan bertanya hal apa yang menghalangi beliau menahan saya. Tanyakan lagi kepada hati nurani, jika sudah mantap, sebaiknya saya tetap pada pilihan saya untuk resign. 

3. Mulia Batam
Ingatan saya kembali kemasa lalu. Saat masih di kmpung halaman. Ngajar di beberapa sekolah. Menjadi guru anti mainstream. Bisa merasakan seperri yang mbak Shindie lakukan. 
Tapi beliau istimewa...dengan CHALLENGE yang lebih luar biasa..
SmJujur saya terikat, karena beliau pembimbing skripsi. Rancangan pabrik yang RUAR BIASA. 
Dan beliau jadi tutor untuk project OSN anak SMA. Saat beliau sibuk, bliau utus saya.
Jadi harus blajar lagi...mau tidak mau.
Produktif sekali mbak Shindie. Saya bisa bayangkan betapa manajemen waktu mbak Shindie dan komitmennya terjaga dengan baik.

Shindie:
Nah itu mba Lia. Saya memang produktif kalo ada kegiatan. Di awal pindah ke Singapura malah bingung mau ngapain karena terbiasa kerja. Sekarang Alhamdulillaah lumayan banyak diisi waktunya.
Kalo ngga ngajar malah kadang kurang produktif.

Comments

Popular Posts