Aliran Rasa #6





Alhamdulillah berhasil melewati dua minggu tantangan game level 6 ini rasanya beda! Ada rasa semangat karena penasaran untuk tetap beraktifitas bersama anak-anak yang berhubungan dengan menstimulus kecerdasan matematika logis.  Mengenal matematika  dalam aktifitas sehari-hari. Tenyaya begitu lekat matematika dengan kita. 

Awal mendapatkan materi yang langsung terekam kuat oleh saya adalah  lima kemampuan yang akan dimiliki oleh anak karena suka matematika, yaitu: 
Berpikir logis
Berpikir krritis
Memecahkan masalah secara sistematis
Melatih ketelitian, kecermatan dan kesabaran.
Menarik kesimpulan secara deduktif  (menarik kesimpulan berdasarkan pola yang umum. Hal ini akan membiasakan otak kita untuk berpikir secara objektif)

Dari kelima hal diatas, poin ketiga yang menarik perhatian saya. Karena selain itu jadi masalah buat saya juga buat si sulung Sp.

Dalam lima belas hari melakukan aktifitas bersama Sp dan Sn. Intellectual curiosity saya terasah. Sampai akhirnya saya mendapatkan jawaban kenapa dalam pelajaran matematika yang merupakan ilmu pasti kok menggunakan teori guess and check. Alhamdulillah terjawab. 

Hal ini yang membuat saya ingin melanjutkan mengenal matematika dalam aktifitas sehari-hari bersama anak-anak. Entah ada hubungannya emtah tidak, minggu lalu neng Sp sepulang sekolah memberi kejutan, nilai topical test matematikanya dapat full mark, dan hanya dia sendiri di kelas yang mendapat full mark. Nilai bagus memang bonus buat saya, tapi buat Sp ini memberikan kepercayaan diri yang cukup baik.

Dan, tanpa saya sadari.... ketika saya menemani Sp masak makanan favoritnya di dapur. Saya menemukan jawaban bahwa matematika bisa memberikan efek kesabaran, ketelitian dan kecermatan. Di dapur lho saya menemukan jawabannya! Bagaimana?

Sejak umur lima tahun saya sudah mengijinkan Sp membuat saus spaghetti. Perlahan saya tingkatkan pekerjaan rumah yang saya ajarkan. Sampai tiga hari yang lalu ketika saya minta Sp masak spaghetti dari awal, yaitu merebus. 

Langkah-langkah yang detail dari mulai nunggu air mendidih, memasukkan batang spaghetti, posisi tangan, lama merebus spaghetti, mengangkat dan terhindari dari cipratan air. Perbandingan masak satu porsi dan dua porsi. Semua menggunakan perhitungan. Semua harus dikerjakan merunut. Perlu kesabaran. 

Kagok atau kaku disaat masak karena rasa khawatir, takut kepercik air panas, takut spaghetti masih keras atau kelembekkan. Takaran saus, susu dan keju agar sesuai dengan selera. Semua ini akan dialami bagi pemula, Umur bukan masalah. Karena kekagokkan atau kekakuan ini tetap akan dirasakan oleh yang masak, gak peduli dia umurnya masih 10 tahun ataupun usia dewasa. Selama itu merupakan pengalaman pertama masak!





Comments

Popular Posts