Obrolan Korwil 7: Ancaman Ganja dan Kasino pada Lingkungan



Korwil 7 adalah group online Bunda Sayang, program dari Institut Ibu Profesional. Pesertanya merupakan gabungan beberapa kota di Indonesia dan Luar Negeri.




Narasumber

Wenda Swords, ibu dari dua puteri ( tiga tahun dan 8 bulan) dan saat ini sedang mengandung anak ketiga. Tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat. 

Sepuluh tahun lalu setelah lulus kuliah, Wenda bergabung di sekolah nasioanl plus di Batam sebagai guru IPA dan Matematika. Di tahun ke dua mutasi ke Pekanbaru dan mengajar sebagai guru Biologi di SMP dan selama dua tahun. Pengalaman ini membuka mata tentang dunia pendidikan. Melihat banyak gangguan kesulitan belajar secara umum yang dialami anak-anak. Menariknya disini adalah seberapa pun tertinggalnya anak di dalam kelas ketika sudah mendapat bantuan tutor di luar kelas anak akan mengalami peningkatan prestasi. Hal ini membuka mata ternyata tidak ada anak yang bodoh atau malas yang ada bagaimana agar si anak mendapatkan penanganan yang tepat agar dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas dengan baik.

Di sekolah ini merangkap sebagai guru dan wali kelas Wenda melihat banyak sekali gangguan kesulitan belajar secara umum yang dialami anak-anak. Tidak mengalami peningkatan prestasi belajar biasanya akan mendapat tutoring khusus di luar kelas. Jam belajarnya pun bervariasi tergantung seberapa perlu kondisi si anak. Kalau hanya beberapa mata pelajaran yang tertinggal maka murid tsb hanya mendapat 2 jam perhari untuk jam tutor di luar kelas dan kalau hampir semua mata pelajaran tertinggal maka murid tersebut akan mendapat jam tutor di luar kelas hampir setiap hari. 

Jam kerja mengajar yang hampir 2 sampai 3 kali diatas jam mengajar standar, tidak ada kolaborasi yang baik antara orangtua dan sekolah membuat Wenda mengundurkan diri dari sekolah ini. Mengundurkan diri karena sudah tidak sesuai dengan naluri. Wenda melihat anak-anak menjadi korban dari situasi semua ini. Mereka dipaksa survive oleh orang tua mereka sendiri dan juga pihak sekolah tentunya karena tidak bisa berbuat banyak. Sayangnya jumlah anak yang mengahadapi gangguan kesulitan belajar di dalam kelas tidak sebanding dengan jumlah tutor khusus yang disediakan oleh sekolah. Wenda menemukan kesulitan yang luar biasa antara mengejar materi sesuai kalender akademik dan mengatasi gangguan kesulitan belajar pada anak di dalam kelas. Situasi ini diperparah lagi oleh orangtua yang tidak memiliki perhatian terhadap perkembangan anak di sekolah. Mahalnya biaya sekolah membuat orang tua ingin “terima jadi” anaknya tanpa campur tangan dan cenderung menyalahkan pihak sekolah jika prestasi si anak tidak cukup memuaskan orangtuanya.

Setelah mengundurkan diri Wenda mengambil keputusan untuk menggeluti usaha menyediakan jasa tutor dari 2010 sampai 2015. 
Dari 2015 sampai sekarang Wenda hanya menjadi rekan berbagi dan diskusi untuk orang tua dan tutor dalam memantau perkembangan anak anak. Beberapa yang pernah Wenda dan tim tangani adalah dysleksia, diskalkulia, disgrafia, ADHD/ADD, Slow learner. Dan beberapa murid yang tidak bisa teridentifikasi dengan jelas jenis kesulitan belajarnya karena orang tua tidak bersedia untuk menjalani psikotest terlebih dahulu. Bekerja di sini merasa lebih sesuai naluri karena lebih bisa menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan anak masing-masing. Dan kebanyakan orangtua mau diajak bekerja sama untuk memajukan perkembangan anak karena mereka datang ke tempat ini atas kesadaran mereka sendiri karena tahu adanya permasalahan yang dihadapi anak di sekolah. Ini membuat Wenda dan tim pendukung (psikolog dan terapis dan juga dokter khusus) menjadi lebih mudah dan menyenangkan karena berjuang bersama demi kebaikan si anak dan hasil yang didapatkan pun jauh lebih maksimal.


Tanya jawab

Melly - Jerman
Saat menjadi guru, mbak Wenda belum punya anak ya? Motivasi awal apa pertama kali ingin menjadi seorang guru dan senang dengan lingkungan anak-anak?

Saat tertantang dalam menghadapi dan menangani Anak Berkebutuhan Khusus, apa tantangan yang terberat sebagai pendidik (orangtua dan guru)?

Selama menjalani HS bersama anak hingga hari ini, kelebihan apa yang mbak rasakan? Sebelum memulai HS apakah sudah eksplore mengenai sekolah di LA? Alasan apa yang akhirnya memutuskan HS?

Jawab: 
Betul saat itu saya masih single. Motivasinya travelling, jadi ngga kepikiran mau ngajar. Kepikarannya asyik ngajar di Batam bisa jalan-jalan ke Singapura, haha. Karena sekolahnya ada di 5 kota dan bisa dimutasi.
Tantangan terberat sebagai pendidik kalau dari sudut pandang orangtua, paling sulit menerima kenyataan anaknya mengalami gangguan belajar bahkan kecenderungannya mengingkari kenyataan kondisi si anak.
Kalau sebagai guru harus banyak melatih kemanpuan, banyak belajar, banyak baca latihan mengamati kaya kita di IIP sekarang ini.
HS kelebihannya semuanya fleksibel bisa disesuaikan dengan anak mulai dari jam belajarnya, model belajar, minatnya sangat personal cocok buat kebutuhan anak jaman sekarang. Saya di Las Vegas. Sudah cek sekolah, awalnya shock. Bayaran di private school mahal banget. Kemudian cek public school gratis tapi rating sekolahnya tidak memuaskan di USA. Lingkungan untuk anak remaja di sini cukup menantang. Sebelum ganja dilegalkan, saat masih digunakan untuk pengobatan saja, ganja sudah mulai beredar pemakaian di sekolah. Saya dengar cerita dari keponakan. Penjualan ganja ilegal masuk sekolah jadi anak -anak isap ganja disekolah, terutama sekolah negeri. Kadang sekolah ga peduli yaaahh karena banyak sekolah yang juga hanya kejar materi kalendar akademik. Iya, USA juga hanya beberapa states yang melegalkan ganja.  Salah satunya Las Vegas. Ini kota menarik sekali untuk belajar penuh tempat-tempat penemuan seperti geologi dan fosil dinosaurus tapi tantangan negatif juga ngga kalah hebat ada casino, dan yang terakhir ada ganja meskipun untuk pengobatan cukup buat was-was. Saya jadi gusar sendiri. 

Sementara kalau HS kita bisa memilih komunitasnya. Minimal kita memiliki satu visi. Walau tidak ada jaminan juga anak terbebas tantangan narkoba. Terapi paling tidak meminimalkan yang bisa diminimalkan. 
Dan alasan terakhirnya biar bisa travelling sama anak-anak kemana aja kapan aja sambil eksplorasi. 

Arie - Purwokerto
Ngeri ya. Lalu bagaimana pengawasannya mbak? Apa full nememui anak kemanamana? Karena kaya di lingkungan rumah saya di sini, anak-anak kan terbiasa main sendiri tanpa ortu, kalau dikintilin ortu malah nanti diledek temen. 

Jawab: 
ah makanya keputusan saya dan suami sekarang HS. Kalau HS kan berhubungan dengan keluarga-keluarga lain yang satu visi dan misi. Dan waktunya anak dengan orangtua pun lebih banyak, jadi relasi antara orangtua dan anak lebih kuat pesan moral dan nilai-nilai keluarga bisa lebih diperkuat sehari-hari. Yaa tantangan sih tidak pernah hilang ya.


Melly to Jerman
1. Pernah tanya latar belakang anak anak didiknya yang slow learner? Mungkin ada latar belakang masalah dalam keluarganya, atau terlalul bebas main games misalnya?
2. Nah, saat kemarin mba Wenda morning sickness, tipsnya apa nih biar HS nya tetap jalan sesuai track? Apalagi kalau cuaca di luar sedang tidak mendukung untuk kegiatan outdoor. Btw, masih pakai reading eggs ngga?

Jawab:
1. Variasi ini mbak kalau kasus yang saya pegang ibunya mengakui sendiri kelambatan anaknya seperti ayahnya. Kalau sepupu saya slow learner itu diduga proses kelahiran bisa mempengaruhi karena tidak ada dari genetik keluarga kedua orang tua. Sepupu saya itu lahir telat nangisnya sempat membiru sesasaat tubuhnya jadi diduga asupan oksigen menit itu mempengaruhi yang ini juga saya belum sempet googling lagi.

Dian - Singapura
1. Mbak Wenda, US ada keharusan nggak utk punya sertifikat lulus Elementary School? Mulai usia berapa boleh bebas memakai ganja?
2. Mbak Melly, sementara di Jerman HS malah dilarang ya?

Jawab: 
1. Wenda: Kalau kita pilih HS ngga ada keharusan, tapi sekolah kan wajib jadi kalau yang ngga pilih jalur HS wajib. Yang HS aja kita dipantau kalau tidak sesuai standard menurut mereka kita bisa dilaporkan penelantaran anak.  Batas usia boleh mulai pakai ganja 21 tahun.
2. Melly: Ada kaitannya juga dengan minimnya jumlah anak di sini sih mba. Ga ada yang HS aja, sekolah anakku tahun depan udah banyak pengurangan murid karena pindah, jadi otomatis kelasnya dirombak lagi. Di Jerman kecuali umur TK, boleh tidak ambil bagian di TK pemerintah.

Saprina - Bengkulu
Lihat pengalaman mb Wenda berhadapan sama Anak Berkebutuhan Khusus. Mau tanya gimana cara ngasih pandangan ke ortu yang anaknya mengalami keterlambatan tumbuh kembang/belajar tapi mereka ngotot anaknya baik-baik saja seperti anak pada umumnya?
Ini kasus salah satu ponakan saya yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Waktu usia 1 tahun belum bisa merangkak, sama ortunya dilatih berjalan langsung. Kini usianya mau masuk 2 tahun, sudah bisa berjalan. Tapi masih slow response sama orang sekitar. Dipanggil ngga noleh. Sekali liat mandangnya lama banget dan ngga ada ekspresi padahal udah diajak jingkrak-jingkrak. Tubuhnya juga sering lemes, maunya duduk aja.

Jawab:
Nah ini permasalahan umum, kesadaran dan penerimaan kondisi anak itu datangnya harus dari orangtua dulu. Kalau orangtua sudah mengingkari yaaaa sudah tinggal tunggu waktunya saja. Biasanya orangtua nanti sadar juga tapi lama dan anak jadi korban. Karena kalau orang tua sudah tidak menyadari sejak dari awal mereka kalau dikasih pandangan itu sikapnya alami akan seperti menolak atau mengingkari keadaan si anak jadi makin ngeyel istilahnya. Anak saya nggak apa-apa kok ntar juga bisa sendiri.



Closing

Hampir 10 tahun saya berkecimpung di dunia pendidikan juga tidak lantas membuat saya mulus menjadi seorang ibu. Mengasuh anak sekaligus mendidik anak sendiri tidak semudah mendidik murid. Saya memulai dari 0 apalagi ketika saya memutuskan melakukan homeschoolling. Dan itulah kenapa hari ini saya berada di IIP, karena saya sadar saya bukan siapa-siapa dan masih harus banyak belajar dan terus belajar. 





Comments

Popular Posts