Ruang Kreativitas


Sedari awal anak bisa mengATM. MengAmati, Tiru dan Modifikasi. Ruang berantakan ini saya sebut sebagai ruang kreativitas. 


Memberi keleluasaan dan kebebasan pada anak untuk berekspresi. Merelakan area rumah yang berantakan disaat anak berekspresi. Si anak memainkan barang-barang mainan yang sama sampai mampu membuat sesuatu yang baru dari barang-barang yang sudah biasa dia mainkan. 

Siang tadi, Sn teriak memanggil saya dan memamerkan lego yang menyerupai mobil-mobilan. “Ini mobil, mami. Aku bisa bikin mobil dari lego.” Gak lama dia menaikkan boneka beruang diatas mobil-mobilannya. “Beruangnya naik mobil, mami.”

Akhirnya, setelah biasa dibuatkan mobil-mobilan sama si kaka, Sn bisa membuat mobil-mobilan dari lego. Meskipun berbeda bentuk dari yang dibuatkan oleh kaka. Ide membuat mobil  diikuti dengan membuat benteng yang disertai pintu. Saya melihat dan ingin tahu apa reaksi Sn kalau saya mencoba untuk membantunya. Dia protes. Menolak, sambil bilang, “aku mau bikin sendiri.”

Alhamdulillah. Ada manfaat dan hasilnya rela ruang tengah berantakan dengan aneka mainan. Awalnya saya suka meminta Sn membereskan satu jenis mainan sebelum main dengan permainan lainnya. Jadi rumah tidak terlalu berantakan. Tapi pengalaman beberapa hari lalu saat Sn membuat pizza dari balok jengga setelah selesai menyusun  puzzle binatang yang merayakan ulang tahun di hutan. “Mami, ini aku bikin pizza untuk ulang tahun. Pizza bukan kue.” 

Nggak berlebihan kayanya kalau saya berpendapat ruang berantakan dengan aneka mainan bisa melahirkan ide dan membangun kreativitas anak. Sedari awal anak bisa mengATM. MengAmati, Tiru dan Modifikasi. Ruang berantakan ini saya sebut sebagai ruang kreativitas. 

Bukan tidak mungkin ke depannya akan memasuki proses kreativitas seperti infografis dari materi level 9 Bunda Sayang berikut ini:




#Harike-14
#Tantangan10hari
#ThinkCreative
#Level9
#BunSay
#IIP


Comments

Popular Posts