Meracik Makanan untuk Teman


Pekan ke-6 kelas ulat-ulat di program Bunda Cekatan

Ini merupakan tugas yang terlihat sederhana, memberi makanan kesukaan atau yang dibutuhkan oleh teman.  Minimal kita harus menyiapkan makanan untuk tiga orang teman. Boleh dari satu regional ataupun bukan. Yang pasti karena harus memberikan jenis makanan yang disukai ataupun yang dibutuhkan oleh teman. Otomatis kita harus mencari tahu dulu, bukan sekedar tahu di keluarga mana mereka berada. 

Saat menyimak bu Septi menyampaikan tugas, saya langsung corat-coret mencari jenis makanan yang sudah biasa saya buat dan terasa manfaatnya. Jenis makanan yang pertama kali muncul cocok untuk teman-teman dari keluarga Manajemen Emosi. 

Lalu satu jenis makanan lainnya melintas dalam pikiran saya. Tapi saya bingung makanan ini cocoknya diberikan kepada keluarga mana? Meskipun belum tahu kepada siapa akan diberikan saya tetap memasukkannya ke dalam daftar.

Tidak menunggu lama, selang satu hari, saya menerima kiriman makanan di facebook messager juga di whatsapp.  Saya sampaikan rasa terima kasih saya dan saya berjanji akan memberi mereka makanan yang saya racik sendiri. Saya menawarkan tiga menu makanan yang saya siapkan lengkap dengan penjelasan bahan-bahannya.

Dan teman pertama yang memberi saya hadiah adalah dari keluarga cooking, yang sangat berhubungan erat dengan menu kedua saya tentang bagaimana membuat dapur tetap bersih bebas lengket. Ma syaa Allah, ketika kita serius dengan niat baik kita, semesta akan membantu!






Hal yang menarik lainnya disaat saya sedang meracik makanan special ini. Saya menyadari bahwa makanan yang saya buat ini ternyata bisa diberikan kepada teman-teman dari empat keluarga yang berbeda. Ini bukan hasil asumsi, tapi berdasarkan pengalaman saya. Empat keluarga itu adalah Keluarga Manajemen Emosi, Keluarga Literasi, Keluarga Public Speaking dan setelah memulai mempraktekkan Bullet Journal, makanan ini juga berguna buat teman-teman dari dari Keluarga Manajemen WaktuMakanan ini merupakan hasil ATM saya dari membaca buku dan mengikuti pelatihan menulis pada tahun 2018.  




Dengan memberikan makanan kepada sepuluh orang teman, dan saya mendapatkan lima hadiah. Ada hadiah yang sangat sederhana, bukan merupakan makanan yang saya butuhkan, tapi tetap mempunya arti yang dalam buat saya.  Hadiah berupa ungkapan hati untuk menjadi teman produktif, saling berbagi cerita sekaligus menyelipkan makna. 



Semakin kesini, tugas Bunda Cekatan makin terasa dalam. Memberikan makanan yang dibutuhkan oleh teman, tidak saja bertujuan untuk berbagi. Tapi juga ada proses yang harus kita lalui yang sarat dengan adab. Adab berkomunikasi dan adab berbagi. 

Tidak sekedar membeli makanan dan memberikannya kepada teman yang membutuhkan. Pada tugas pekan ini bukan jumlah hadiah yang kita terima atau berapa teman yang kita berikan hadiah.  Tapi lebih pada proses yang kita lakukan. Seperti yang bu Septi sampaikan, ini kesempatan bagi peserta Bunda Cekatan untuk mengolah rasa. Keluar sesaat dari kemudahan teknologi yang sudah begitu melekat dengan keseharian kita.

Alhamdulillah begitu banyak ilmu yang didapatkan di kelas ini. Semoga Allah mencurahkan rahmatNya kepada kta semua. Aamiin 

#janganlupabahagia
#jurnalminggu6
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekIIP
#institutibuprofesional






Comments

Popular Posts