Rahasia Musibah dan Bencana

Mengikat makna buku Mengubah Takdir karya Agus Mustofa. Topik: Rahasia Musibah dan Bencana


Sebagaimana konsep takdir, Allah menjadi sentral dari seluruh kejadian yang terkait dengna musibah.  Bencana dan kebaikan dalah kehendak Allah. Seperti yang terjabarkan pada QS Al Ahzab ayat 17 Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.

Bencana dan rahmat adalah salah satu cara Allah menyampaikan pesan kepada manusia bahwa Allah adalah Tuhan dan Penguasa alam semesta.  Tidak ada yang bisa melawan Keperkasaan-Nya.  Tapi, Dia bukan Dzat yang sewenang-wenang. Dia Maha Penyayang. 


Allah mengingatkan manusia, bahwa hidup ini bukan sesuatu yang ada begitu saja, berjalan dengan sendirinya kemudian berakhir dengan sia-sia. Allah menciptakan skenario besar yang harus dipahami oleh manusia.  Ada fase-fase yang mesti dilewati.  Ada aturan main tertentu yang mengikat kehidupan. Untuk akhirnya kembali kepada Sang Pecipta.

Allah menciptakan suatu mekanisme sunnatullah.  Siapa saja yang berbuat kebaikan akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.  Sedangkan yang berbuat kejahatan akan menuai masalah dalam kehidupannya. Kita diingatkan agar mengerti hukum sebab-akibat itu. 

Karena Maha Penyayang, Allah menawarkan kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba yang berbuat dosa dan kesalahan.  Dalam istilah Al Qur'an mereka telah menganiaya diri sendiri.  Sebab memang dosa itu tidak merugikan Allah sama sekali. Melainkan merugikan diri mereka. Menciptakan problem buat hidupnya sendiri. 

Dalam konteks yang lebih besarpun sama, Allah menjalankan aturan main dan sunnatullah tersebut utnu manusai secara kolektif. Misalnya sbuah negara dan bangsa tidak akan binasa, kecuali masyarakatnya telah berlaku kezaliman yang kelewatan. Kemudian Allah mengutus Rasul atau Nabi atau utusan tertentu untuk mengingatkan mereka.  Jika mereka tetap membandel, maka jatuhlah takdir Allah berupa musibah dan bencana. Tidak ada satu carapun untuk menghindar. Saat 'ajal' telah datang, setelah berkali-kali diberi kesempatan. Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman. Al-Qashash:59

Kita diajari oleh Allah untuk proporsional dalam menerima musibah dan cobaan.  Memang sangatlah manusiawi kita bergembira saat menerima rahmat, dan berduka saat menerima musibah. Akan tetapi jangan kelewatan bergembira sampai menjurus pada kesombongan. Atau berduka berlebihan sampai putus asa. Seperti yang termaktub pada QS Ar Ruum ayat 36: Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa.



#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional
#day27



  




Comments

Popular Posts