Segitiga Sebab Akibat

Mengikat makna buku Mengubah Takdir karya Agus Mustofa. Topik: Segitiga Sebab Akibat

Penulis menjabarkan keterkaitan takdir dengan hukum sebab-akibat.  Tapi berbeda dengan hukum sebab akibat yang kita kenal saat ini. Yaitu hukum sebab akibat konsep Barat. Bahwa smua peristiwa didahului oleh penyebab.  Tidak ada peristiwa apapun yang muncul dengan sendirinya.  Selalu ada sebab yang mendahuluinya.

Karena ada sebab maka ada akibat. Kejadian sebelumnya menjai penyebab kejadian berikutnya. Ada perbedaan antara hukum sebab akibat konsep Barat dengan memahami takdir melalui hukum sebab akibat.

Pada konsep sebab akibat ala Barat bergantung sepenuhnya kepada peristiwa dan usaha manusia.  Seluruh hasil yang mereka peroleh adalah akibat dari usaha yang mereka lakukan, atau disebaba oleh usaha kolektif sebelumnya. Sebagai contoh seseorang bisa lulus ujian sekolah, semata-mata karena dia belajar rajin. Seseorang yang memburu kekuasaan berhasil mencapainya karenaia telah berjuang mati-matian. 

Jadi dalam konsep Barat, hukum sebab akibat sebagai mekanisme murni atas usaha mereka. Bila mereka mendapatkan kegagalan setelah melakukan usaha keras, mereka akan menumpahkan kegagalan itu kepada nasib tidak beruntung, faktor X atau kambing hitam lainnya. 

Mereka tidak mau berpikir lebih jauh, kenapa itu bisa terjadi? Siapakah yang berperan dalam kegagalan mereka. Ini sekaligus bukti konsep Barat tidak ada penyelesaiannya. Dan inilah, yang justru diseelsaikan oleh konsep takdir di dalam Islam. Takdir adalah konsepsebag-akibat yang melibatkan faktor X. Ia melibatkan "Kekuasaan" dan "Kehendak" di luar kekuasaan dan kehendak manusia.

Penulis menekankan bahwa Hukum sebab-akibat tidak hanya berjalan secara horizontal dalam dua arah (belakang-depan)., tapi juga berjalan dalam tiga arah: horizontah dan vertikal (belakang-depan-atas). Inilah segitiga sebab-akibat.

Sudut "belakang" adalah peristiwa sekarang atau usaha.  Sudut "vertikal" adalah  'Kekuasaan dan Kehendak Allah'. Sudut "depan" adalah hasil alias takdir.

Artinya, usaha dan peritiwa yang sedang berjalan tidak selalu memberikan hasil seperti yang kita ingini.  Ada "KEkuasaan dan Kehendak" di luar diri kita yang justru menjadi penentu tercapainya hasil tersebut. 



Kita bukan penentu, kita sekedar pemburu. Kita sekedar menginginkan dan kemudian mengusahakan. Hasilnya tidak pernah kita ketahui seperti apa. Seringkali malah berbeda dengan yang kita bayangkan. Sungguh, kita menyadari bahwa kita sering tidak kuasa mencapai apa yang kita ingini.

Sebagai orang yang beriman, kita telah yakin, bahwa ada "Sesuatu" yang menjadi faktor penentu atas hasil usaha kita. Daialah Allah. Bukan kita.  Tapi Allah tidak sewenang-wenang dalam menentukan hasil itu, seperti yang telah tertuang dalam QS Ar Ra'd: 11 Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Takdir Allah berlaku kepada semua makhlukNya, yang hidup maupun yang mati. Termasuk pada makhluk yang tidak berakal seperti binatang, tumbuhan dan benda mati. Pada makhluk mati, takdir ditetapkan Allah tanpa ada bantahan dari makhluk yang bersangkutan.  Mereka dengan sangat taat menajalankan semua perintah Allah dengan keikhlasan dan senang hati.

Begitu banyak ayat-ayat yang bercerita tentang kepatuhan mereka dalam menerima takdir Allah. Tapi manusia sungguh berbeda. Ia memiliki "kehendak bebas" yang menjadikannya bisa memilih apa saja untuk mencapai takdirnya. Formulasi takdir menjadi lebih rumit ketika berhubungan dengan manusia. Penulis menyebutnya disinilah Kehendak Allah dan kehendak manusia bertemu dalam sebuah keputusan yang disebut takdir.📘



tulisan sebelumnya:

Takdir: Rule of The Game
Takdir dalam Konsep Klasik dan Modern



#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional
#day20

Comments

Popular Posts