Happy mother’s day...

Happy mother’s day to you...

Di hari yang sudah tidak pagi, aku lagi asik bersihin kamar mandi anak-anak. Jelas kedengaran suara suami bilang ke anak-anak, “Hari ini mother’s day. Kalian gak ingat?”

“Hah? Aku lupa hari ini Ahad ya?” Neng Sp nimpalin. “Sn, hari ini mother’s day, ayo ucapin ke mami. Eh mami mana?”

“Ka, aku belum bikin kartu mother’s day, gimana dong?” 

“Mami… happy mother’s day. Mami dimana?”

The mother was cleaning your bathroom on the mother’s day.” jawabku setengah teriak, tapi aku yakin mereka merasakan nada candaan dalam suaraku.

Aku jadi ingat sama acara bu Septi, Obrolan Dapur Ibu, edisi kemarin. Elan yang jadi narasumber menyampaikan ide-ide yang dia miliki itu banyak terpengaruh oleh seringnya dia diajak ke acara-acara edukatif yang dihadiri oleh kedua orangtuanya.

Nah, ternyata ini kejadian juga di rumahku. Aku sama suami terus terang malas ikut trend merayakan acara seperti ulang tahun, valentine’s day termasuk mother’s & father’s day ini. Kalaupun ada perayaan kecil untuk mother’s & father’s day karena terpengaruh oleh acara di sekolah.

Biasanya para guru encourage murid-murid untuk membuat kartu atau mengekspresikan rasa terima kasih kepada ibu dan ayah. Terbukti sekarang ini, mereka gak sekolah ya nggak ada kartu atau ucapan yang melambung. Biasanya anak-anak PAUD atau Lower Primary seragam nulis “You’re the best mother in the wolrd.”

Setelah punya anak, hanya acara ulang tahun yang selalu kita rayakan kecil-kecilan. Sekedar potong kue. Biasanya jenis kue sesuai dengan kesukaan yang ulang tahun, kecuali kalau aku dan suami yang ulang tahun, pasti pilih kue yang anak-anak suka. Dan anak-anak tahu hal ini, agar mereka mengerti arti kebersamaan.

Bagaimana dengan hadiah? Untuk anak-anak aku memberikan hadiah sewajarnya, tapi level wajarnya untuk suami beda dengan aku. Nggak jarang aku suka ingetin dia jangan terlalu memanjakan dengan hadiah. Sempitnya waktu membersamai anak-anak mungkin dijadikan alasan dibalik itu. 

Beberapa minggu lalu sambil masak bareng neng Sp sempat ngobrol tentang arti perayaan ulang tahun. Penting tidak penting? Pesta atau merenung? Apapun pilihannya tentap harus punya makna. Bukan sekedar acara potong kue, bukan tentang kasih atau dapat hadiah, kesempatan bersama dengan orang-orang terdekat. Ada hal yang lebih dari itu.

Tapi kalau hadiah untuk kita sebagai suami istri, cukup unik. Sejak nikah suami gak mau aku beli kado atau hadiah ulang tahun. Alasannya uang aku juga uang dia. Mending ditabung aja hemaaat, kalau dia perlu sesuatu nggak perlu nunggu ulang tahun. Issh gak ada romantisnya ya.

Kalau aku yang ulang tahun, aku gak minta apa-apa juga sih, tapi suami suka nanya mulu sejak mulai masuk bulan Mei. Dari pada mikir pengen apa di setiap ulang tahun, akhirnya sejak 9 tahun yang lalu hadiah ulang tahunku selalu sama yang value-nya awet dan in syaa Allah nggak membosankan.

“Mau makan apa nanti buka puasa, gak usah masak hari ini?”
“Apa ya?” Jawabku, “kamu mau makan apa ka? Tanyaku sama Sp.
“Alamaak, mami it’s mother’s day so we follow you.”
“Walau... ditanya malah nanya lagi.” Kata suami. “Kalau kue ultah, pas banget primadeli mulai jual lagi di hari ultah.”

Aku nyengir karena pas ditanya lagi asik tenggelam dalam The Mistery of Mercy Close, karya Marian Keyes, salah satu author favoritku. “Pengen spicy chicken pomodoro.” Gak perlu lama mikir langsung aku jawab.

“Eh, jangan beli kue ultah, aku sudah bilang ke mami. Aku yang bikin kuenya.” Sp nyahut.

“Hah? Udah bilang ya? Gak ada surprise gitu?” Suami terkekeh.

“Gimana mau bikin kejutan? Kita semua di rumah. Mami udah pasti nyamperin dapur pas denger suara mixer.”

Wes... jadi hari ni gak perlu buka dapur. Menikmati minggu kedua di bulan Mei yang selalu terasa spesial dalam kalendar. Perayaan hari ibu dan ulang tahun.

Sambil nunggu waktu janjian video call sama bestie, aku rebahan di kamar si kaka. Kita sama-sama tenggelam di alam masing-masing karena hobi yang sama. Aku dengan Marian Keyes si kaka goyang-goyang kaki dengerin audio book thriller-nya Håkan Nesser. Author asal Swedia yang mulai hari ini masuk dalam daftar bacaanku. Menurut mbah google Nesser terkenal dengan karya-karya crime fiction.

Comments

Popular Posts