Review Buku Rahasia Shalat Menurut Ibnul Qayyim

Judul: Rahasia Shalat, Menurut Ibnul Qayyim
Judul Asli: Asrarus Shalah
Penulis Dr. Mlik Sya'ban
Penerjemah: Helmi Bazuheir, Lc
Penerbit: Pustaka ImamAsy-Syafi'i
Cetakan Pertama Dzulhijjah 1437H/September 2016
Rating★★★★ 





Ibadah shalat telah ditentukan sebagai bentuk ibadah yang paling baik dan sempurna. Ibadah yang mengagungkan Allah SWT melalui gerakan anggota badan serta ucapan secara lisan. Setiap gerakan mengandung hikmah tersendiri. 

Kita sering mendengar bila muslim malaksanakan shalat dengan benar dan khusu, hidupnya akan damai terbebas dari segala masalah. Demikian juga secara lahiriah tubuhnya akan sehat terhindar dari segala macam penyakit. Lalu bagaimana kita bisa melaksanakan shalat dengan khusu? Apakah cukup dengan mengerti setiap bacaan shalat? 

Buku ini mengupas tuntas tentang makna dari setiap gerakan shalat. Setiap anggota tubuh melaksanakan hak penghambaan diri kepada sang Penciptanya. Mulai dari saat kita mengangkat tangan untuk takbir hingga bersujud. 

Selain membahas secara detail penghambaan diri setiap anggota tubuh, penulis juga menjelaskan makna-makna bacaan yang kita lafazkan dalam shalat. Ketika kita mampu melepaskan atau meninggalkan urusan dunia saat sedang bershalat, momen ini bisa digambarkan seorang hamba sedang mengadu kepada Penciptanya. Betapa dia tidak berarti, kecil, dihadapan-Nya. 

Rahasia dan inti shalat adalah konsentrasi diri terhadap Allah SWT dengan segenap jiwa dan raga. Shalat harus menghadap kiblat, karena Ka'bah  adalah baitullah (rumah Allah) merupakan kiblat bagi wajah dan badan, sementara pemilik rumah adalah kiblat bagi hati dan jiwa.

Kadar perhatian Allah SWT terhadap seorang hamba adalah sebanding dengan kadar konsetrasinya kepada Allah dalam shalatnya. Ada tiga tahapan dalam hal konstrasi diri dalam shalat:


  • Konsentrasi diri kepada hati, yaitu dengan menjaganya daridorongah syahwat, was-was dan lintasa-lintasan hati yang dapat mengurangi bahkan membatalkan shalat.
  • Konsentrasi diri kepada Allah SWT dengan diiringi rasa diawasi, seolah-olah ia melihat-Nya.
  • Konsetrasi diri kepada Allah SWT, dengan menghayati makna Kalam Allah dan semua perincian ubudiyyah sahalat. Memenuhi hak shalat yaitu kekhusuan dan ketenangan.      
Ketika seorang hamba berada di hadapan Rabbnya, saat itu dia berada dalam dua kondisi yang menuntut penyerahan dan ketundukan diri (taslim nafsi) kepada Allah SWT, yaitu:


  1. Hukum Allah yang berlaku atas diri setiap hamba dalam setiap keadaannya, baik lahir maupun batin., serta konsekuensinya untuk melaksanakan ubudiyyah sesuai hukum (ketentuan)-Nya. Ini merupakan hukum penciptaan alam sesuai degnan kadar dan takdir yang berlaku (hukum al-kauni )al-qadari).
  2. Perbuatan yang dilakukan seorang hamba sebagai bentuk pengabdian dirinya kepada Rabbnya. Dan ini merupakan konsekuensi dari hukum agama yang berhubungan dengan perintah dan syariat Allah (hukum ad-dini as-Syar'i). 
Buku ini bacaan wajib bagi yang ingin memperbaiki kualitas shalat. Bahasanya sangat mudah dicerna tidak kaku seperti umumnya buku terjemahan. Hanya 105 halaman tapi ilmu yang didapat luar biasa. Sangat mencerahkan. 

Comments

Popular Posts