Ruang Berkarya Impian

Ini adalah journal pertama di kelas Bunda Produktif, setelah pekan sebelumnya para member kelas ini mendapat nomor ID dan mengisi twibbon sebagai tanda resmi untuk berkomitmen selama enam bulan ke depan. Seperti biasa bagi yang tidak bisa memenuhi tugas akan tereliminasi.

Hexagon City 

Semua aktivitas kelas Bunda Produktif akan dilaksanakan di Hexagon City. Sebutan warganya adalah Hexagonia. 

Para Hexagonia akan diberikan sebidang tanah berbentuk heksagonal, namanya hexa-house. Rumah ini akan dikelompokan sesuai dengan passion pemiliknya. Setiap kelompok kecil disebut co-housing beranggotakan 10 orang. Seorang leader wajib hadir untuk mewakili co-housing. 

Saya tergabung dalam kelompok kerajinan tangan, yang memiliki lima co-housing. Di hari Senin ini setiap co-housing harus sudah memiliki leader, karena malamnya harus ikut hadir dalam rapat bersama Founding mother dan tim formula. 

My Hexa-house  

Nama Hexa-house saya adalah Studio Renti Mei. Saya memilih design modern minimalist  sesuai dengan karakter saya yang tidak suka hal menjlimet. 

Dalam studio Renti Mei, ada satu kamar tidur lengkap dengan kamar mandi dalam. Kamar tidur tamu untuk mengakomodasi teman dalam melakukan projek bersama. Kamar mandi tamu berseberangan dengan pantry untuk menyediakan makanan sehat cepat saji.

Selain dua kamar tidur diatas, semua ruangan menggunakan open concept. Memudahkan akses dan berkomunikasi antara saya dan teman-teman saat berkarya. Studio Renti Mei juga dilengkapi oleh perpustakaan mini yang berisikan best seller thriller and mystery novel dan self-development.  Dinding sepanjang studio dihiasi oleh patchwork buatan saya sekaligus menjadi gallery. Sisakan satu dinding di area perpustakaan mini untuk tv layar lebar. Agar lebih mudah untuk mengupdate wawasan dan pengetahuan. 

Tidak ada tanaman hias di dalam ruangan. Semua hiasan berupa hasil karya patchwork dan quilting saya. Di satu pojokan ada gantungan untuk beberapa baju karena saya juga senang membuat baju untuk saya sendiri. 

Di bagian luar, saya juga menggunakan konsep terbuka. Pagar tanaman yang dilengkapi dengan bangku taman. Jendala dapur dan kamar tidur sengaja dibuat besar agar ada penerangan alami dari luar. Untuk halaman belakang saya buat kolam renang ukuran sedang agar saat anak-anak datang bisa asik di sana. 

Renti Mei 

Renti Mei adalah nama brand dari buah karya saya. Diambil dari nama lengkap saya yaitu R. Endang Prasdianti. Kata Mei berasal dari bulan kelahiran. Cara membaca kata Mei, normal tidak seperti halnya pengucapan bulan Mei dalam bahasa Indonesia.  

Selama ini karya saya hanya untuk digunakan sendiri dan keluarga. Beberapa untuk bingkisan yang diberikan kepada teman-teman. Ada juga beberapa produk saya jual lalu dana yang terkumpul saya salurkan kepada pembangunan masjid di daerah. 

Saat ini saya sedang membuat projek kecil, yaitu membuat mask extension straps. Semua dari bahan-bahan perca, lalu dari hasil penjualan ini dananya akan saya salurkan kepada rumah yatim piatu di kampung halaman, Palabuhan Ratu Sukabumi, Jawa Barat. 

Karena kesibukan domestik lainnya, saya belum bisa update produktivitas Renti Mei di facebook. 

Ketertarikan saya pada crafts kain perca sejak saat saya remaja, lebih lanjut bisa simak pada tulisan saya disini.

Sesuai dengan salah satu tema bakat kuat saya, ideation, proyek kain perca ini tidak saja dibuat dari bahan-bahan sisa yang tidak terpakai. Saya juga menggunakan baju yang masih bagus kondisinya tapi sudah tidak bisa dipakai. Karena ada sobek di salah satu bagian yang tidak memungkinkan lagi dipakai.  Mengolah produk yang sudah tidak dipakai menjadi produk lain yang bisa dipakai. Sejenis program daur ulang sebetulnya ya, ini menjadi salah satu modal saya untuk memulai gaya hidup minimalist di tahun 2021. In syaa Allah.💖






Comments

Popular Posts