Talents Mapping: Membuat Rute dan Pencarian Harta Karun



Bersama teman-teman di Online Talents Club for Children,  dalam dua pekan ini saya membersamai anak-anak untuk mengenal tema atau bahasa bakat melalui aktivitas sports dan mencari harta karun. Selain keseruan yang bikin anak-anak ketagihan saya sebagai orangtua bisa melihat potensi kekuatan yang muncul. 

Dari pencarian harta karun dan pembuatan peta, kita bisa melihat potensi kekuatan seperti strategy, explorer, analyst, evaluator dan interpretor. 

Untuk si bungsu yang berusia, 6 tahun, saya membuat peta pencarian harta karun. Satu peta dilengkapi dengan insturksi yang jelas. Sengaja saya menggambarkan peta yang jelas juga, ingin melihat mana yang lebih cepat dipahami Sn. 

Saya mengamati dia melihat gambar, lalu membaca instruksi. Rute dibuat pendek karena ini merupakan pencarian harta karun pertama bagi dia.  Langkah pertama yang dia lakukan ternyata terpengaruh oleh gambar peta. Dia mau masuk ke area untuk clue/petunjuk ke dua dan ketiga. Saya mengingatkan dia, bukannya membaca ulang dia melihat gambar dapur dan ingin pergi ke dapur. Padahal dalam instruksi tidak disebutkan dapur. 

Saat dia membaca ulang petunjuk, dia mudah menemukan tiga petunjuk menuju harta karun. Tidak butuh waktu lama. Saking senangnya dia minta diulang. Saya memanfaatkan moment ini untuk mengajari dia membuat peta pencarian harta karun. Lalu berlanjut membuat peta atau rute setiap hari dia, berangkat dari rumah ke sekolah. 

Dari aktivitas ini, Sn lebih kuat menangkap atau mengerti informasi secara visual daripada audio. Mudah terdistraksi atau kurang fokus. Selama pencarian harga karun nonstop bicara, tema bakat communicationnya tetap muncul kuat. Dia juga suka membetulkan tulisan saya, sekalipun dia yang salah mengerti, analytical dan developer. 

Potensi kekuatan yang terlihat: achiever, activator, explorer, developer, analyst. Sementara tema bakat yang muncul adalah strategy , analytical, developer, achiever dan competition.



Tantangan intermediate

Tantangan untuk kaka Sp adalah membuat dua rute dari rumah ke sekolah yang biasanya memakan waktu sekitar 15 - 20 menit. Rute dengan menggunakan bis dan MRT. Saya janjikan reward yang tinggi kalau peta atau rute yang dibuat lengkat dan cukup detail. 

Saya tidak ragu memberikan reward berupa uang selama itu masuk dalam celengan. Bagi saya celengan yang merupakan contoh dari marshmallow theory, juga melatih tema bakat achiever, discipline, consistency. 

Sn belum biasa jajan dengan pakai uang sendiri. Untuk Sp sudah biasa mengatur uang saku dari kelas 4 SD. Sekarang ini dia sudah tahu pentingnya berhemat dan menabung, jadi kalau ada kemauan dia bisa pakai uang sendiri tidak perlu meminta pada orangtua. Awal tahun ini dia membeli sepatu yang sedang trend. Dengan nominal yang tidak sedikit dia pakai uang tabungannya. Dia jadi lebih sayang barang karena tahu butuh menabung untuk membelinya. 

Ini juga yang mendorong dia punya usaha online. Dengan sistem dropshipping dan kolaborasi bersama teman dari sahabat sekelasnya. Pekan ini dia mendapat keuntungan tertinggi selama menjalankan usaha onlinenya. 

Yang menarik dari sistem kolaborasi, dia bisa mendapatkan barang-barang yang diinginkan tanpa harus mengeluarkan biaya. Bahkan saya dan si bungsu bisa menikmati hasil usaha si kaka. Yaitu memakai anting gonta-ganti.  Dari usaha online ini tema bakat yang terlihat adalah strategy, Analyst, Influencer dan communicator.

Kembali pada pembuatan peta, ternyata kaka Sp membuat dua rute yang saya minta menjadi satu peta. Berangkat dari rumah naik bis, pulang sekolah naik MRT. Pada rute pulang sekolah Sp menuliskan turun di halte ke-6 atau ke-7. Saya tidak ingin ada ketidak-yakinan dalam peta. Semua harus pasti. 

Sp melengkapi dengan gambar yang memberikan petunjuk ketika sampai di area cukup ramai yaitu pasar N2. Bis akan masuk terowongan, lalu bersiap turun pada halte bis pertama. 

Melalui peta dan rute ini saya melihat tema bakat yang muncul explorer, strategy, communication, responsibility dan maximiser. 




Comments

Popular Posts