Hidup Bahagia dengan Pertemanan


Penting menjadi diri sendiri dalam membangun pertemanan. Photo oleh eChie


Pernahkan mendengar istilah banyak teman banyak rezeki? Membaca kalimat itu pikiran kita pasti langsung teringat pada kata silahturahmi. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah: Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah di menyambung tali silaturahmi. (HR. Bukhari dan Muslim).


Pertemanan Menjaga Kualitas Hidup

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2008, the Journal of Socio-Economics, hubungan pertemanan bisa memberikan extra penghasilan, serta meningkatkan kepuasan hidup dan kebahagiaan. Ini hubungannya dengan berkembangnya karir ataupun memberikan penghasilan tambahan di luar pekerjaan inti yang sedang dijalani. 

Nick Pwodthavee seorang profesor ilmu perilaku di Warwick Business School, Conventry Inggris, menyatakan bahwa orang-orang yang memiliki social networking tinggi akan mempunyai kepuasan hidup lebih baik. 

Penelitian tersebut menganalisis sepuluh ribu orang selama 18 tahun. Menggunakan data dari British Household Panel Survey. Apakah seseorang bahagia karena uang atau teman? Hasilnya ternyata lebih banyak orang yang bahagia karena pertemanan daripada uang. Sekalipun dari hubungan pertemanan tersebut ada peluang menghasilkan uang yang semakin besar. 

Kehadiran teman bisa memberikan energi positif saat kita butuh dukungan semangat, meningkatkan rasa percaya diri, menguatkan disiplin diri untuk menjalani gaya hidup sehat dan masih banyak lagi.  Singkatnya teman bisa menemani di setiap momen dalam hidup kita both good and bad time.   


Menjaga silaturahmi dengan baik



Menjaga Pertemanan yang Sehat

Dari tulisan di atas, pertemanan sudah terbukti memberikan dampak baik pada kesehatan. Tapi bagaimanapun juga tidak mudah untuk membangun dan menjaga pertemanan yang baik dan sehat. Tidak jarang dalam menjalin pertemanan juga memberikan dampak negatif. 

Banyak di antara kita yang merasa kesulitan dalam menjaga pertemanan karena prioritas. Baik karena pekerjaan, keluarga, pindah rumah atau karena memiliki hobi berbeda yang mengantar kita bertemu dengan taman baru. Menjaga pertemanan memang butuh usaha tapi tidak perlu dipaksakan. Penting untuk menjadi diri sendiri agar pertemanan yang dibangunpun akan memerikan rasa nyaman. Dan ini harus dilakukan secara dua arah. 

Laman Mayo Clinic memberikan beberapa tips menjaga pertemanan dalam tulisan Friendships: Enrich your life and improve your health :
  • Bersikap baik adalah modal utama, jauhkan sikap mengkritik yang berlebihan karena akan memberikan dampak negatif. 
  • Mau mendengarkan, ini merupakan hal yang sederhana tapi jarang orang yang melakukannya. Kebanyakan orang cukup mendengar tapi tidak mendengarkan. Listen not hear.
  • Sikap terbuka dimulai dari diri sendiri dengan menceritakan pengalaman hidup. Secara langsung akan memperlihatkan bahwa kita percaya kepada mereka.
  • Perlihatkan kita bisa dipercaya oleh mereka. 
  • Meluangkan waktu bila mereka memerlukan kita.
  • Menjaga mood dan perhatian

Pertemanan Sehat, Banyak atau Sedikit

So what is the healthy number for friendship?
Bagi saya yang penting adalah qualitas. Bukan berarti saya membatasi diri dalam berteman. Saat mengikuti Talents Mapping, Potensi Kekuatan saya adalah Networking. Jadi sudah pasti akan membahagiakan saya bila punya banyak teman. Banyak teman yang sekaligus juga berkualitas. Memilih banyak teman tapi berkualitas sesuai dengan Tema Bakat kuat di Intellection dan Harmony

Intellection, saya memang suka memiliki banyak teman, tapi bukan berarti asal kumpul tanpa arah. Akan sangat nagih kumpul-kumpul lagi kalau ada bahasan yang menarik minat saya. Hal ini juga yang membuat saya bisa betah sendirian di rumah ditemani buku dan radio! Sementara bakat Harmony membuat saya cinta damai. Daripada menciptakan konflik saya lebih banyak mengalah.  

Saat ini saya punya banyak teman sekaligus memberikan qualiti yang keren juga. Dengan bergabung dalam komunitas, group pengajian serta menjadi vounteer di sekolah anak-anak membuat saya jadi memiliki banyak teman. Sekalipun banyak tapi kami memiliki interest yang sama sehingga saat bertemu betul-betul merupakan waktu yang berkualitas. 

Membangun pertemanan sehat dan kuat butuh usaha dan waktu. Lama atau cepat adalah relatif karena dimulai dari kita untuk membuka diri. Bukan menunggu mereka yang memulai. 




__

Sumber: 

Comments

Popular Posts