Mendidik Anak Agar Tangguh

 

Satu hal terpenting dalam mendidik anak adalah membantu mereka belajar dalam mengelola emosi. Semua anak pasti akan mengalami masa-masa stress dalam hidupnya dan butuh keterampilan atau kemampuan khusus untuk menanggulanginya agar tetap bisa menggapai mimpi dan sukses.  

Dalam Postive Parenting Program, anak-anak bisa tumbuh menjadi sosok tangguh sekaligus tabah bila orangtua melatih mereka bagaimana mengelola emosi. Termasuk mengenal, mengerti dan memiliki kemampuan untuk menerima perasaan dengan mengekspresikannya dalam perilaku positif tidak membahayakan orang lain atupun dirinya sendiri.

Mengapa tangguh dan tahan banting terhadap gejolak emosi ini penting? Anak-anak sama seperti halnya orangtua setiap hari akan berhubungan dengan mood positif maupun negatif setiap hari. Contoh sederhana ketika menghadapi ulangan baik yang sudah terjadwal maupun yang diberikan dadakan oleh guru. 

Bila mereka sudah mampu mengelola emosi dan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh mereka akan memiliki rasa kepedulian tinggi dan mudah bergaul. Bisa mengatasi perasaan negatif secara cepat, mampu mengatasi rasa gugup menjelang ujian bahkan rasa takut bila harus melalui prosedur medik yang sudah menjadi momok menakutkan.

Untuk mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi yang tangguh serta tabah, menurut Positive Parenting Program atau biasa disingkat Triple P, ada enam hal, yaitu sebagai berikut:


1. Tahu dan mau menerima berbagai emosi

Dari sejak bayi anak-anak mengalami berbagai macam emosi baik yang positif maupun negatif. Sejalan mereka tumbuh masuk Taman Kanak-kanak lalu Sekolah Dasar, mereka mengenal rasa khawatir lalu mereka tahu bagaimana mengekspresikan melalui kata-kata dan akhrinya mereka mengal rasa takut. Perkembangan ini sangat berhubungan dengan bahasa, cara berpikir dan pengalaman mereka. 

Maka orangtua harus mengajari mereka bagaimana menerima emosi yang mereka alami, lalu belajar mengungkapkan perasaan mereka melalui kata-kata. Orangtua bisa memberi contoh dengan berbagi perasaan dan pengalaman yang berkaitan erat dengan berbagai macam emosi. Dari sini anak-anak bisa mengenal, sehingga mereka sudah siap ketika mengalami atau menghadapi perasaan yang sama dengan cerita yang pernah mereka dengar. 

  

2. Mengekspresikan Perasaan 

Ada beberapa hal yang biasa dilakukan oleh orangtua yang tanpa disadari bahwa ini bisa memberikan kesulitan bahkan penderitaan  pada anak. Apa saja itu?

  • Terlalu sering membicarakan kesulitan atau perasaan si anak
  • Mengingatkan pengalaman buruk yang pernah terjadi pada anak 
  • Membuka atau menceritakan perasaan si anak
  • Membesar-besarkan hal sepele 
  • Empati berlebihan


 Masih ada beberapa poin yang bisa menumbuhkan sikap tannguh dan tabah pada anak, tunggu ya lanjutan postingan saya esok hari. 


Comments

Popular Posts