Gamifikasi: Mengambil Peran Speaker di Virtual Conference






Keseruan Hexagon City Virtual Conference berakhir pada Selasa, 22 Februari 2021. Di pekan terakhir ini seperti kesepakatan para City Leaders dan Mardika dalam rapat. Saya mengambil peran di hari terakhir dengan menggunakan media Zoom. Alasan mengambil pekan terakhir adalah untuk memberikan keleluasaan para Hexagonia dalam mengambil peran terutama dalam Hexa Media. 

Kami tahu jumlah waktu untuk pembicara tidak bisa mengakomodasi seluruh Hexagonia sekalipun dengan menggunakan enam platform media. Hasilnya hampir setengah dari warga Hexagon City tampil sebagai Speakers. Mendengar pengalaman mereka saat mempersiapkan diri tampil terdengar seru. Karena tidak sedikit yang belum pernah tampil live di umum menyampaikan passion mereka selama satu jam. 

Founding Mother menyampaikan pembicara harus mampu berinteraksi aktif dengan para perserta. Berapapun peserta yang ikut program harus berlangsung. Secara tidak disadari oleh para pembicara, hal ini akan mendobrak rasa kepercayaan diri mereka. Hasilnya... hampir semua menyatakan ketagihan. Rasa gugup sebelum tampil terlibas oleh rasa bahagia karena sudah berani mengambil langkah x-tra miles.


Mengambil Peran Sebagai Speaker

Saya memiliki tiga topik untuk disampaikan di Virtual Conference. Tips Membersihkan Dapur Dalam Sekejap, Refashion - Daur ulang Baju Lama dan Perempuan Sebagai Pemimpin. Dua topik yang pertama sudah ada yang membawakan, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil topik terakhir. 

Judul bahasannya memang terdengar berat, tapi saya percaya banyak Hexagonia yang butuh ilmu ini. Karena bagaimanapun setiap orang adalah pemimipin. Setidaknya menjadi pemimpin untuk diri sendiri. Saya berharap para peserta yang ikut program ini bisa menemukan rasa percaya diri, menghargai diri dan siap menjadi seorang pemimpin. 

Saat saya posting flyer dengan narasi yang bahwa program ini akan dibawakan secara santai untuk membahas sesuatu yang serius dan dibutuhkan setiap orang. Mendapat respons dari 200 orang. Saya tidak berpikir mereka ini akan hadir di acara, karena merespons bukan berarti konfirmasi kehadiran.

Dan betul saja, ada 30 peserta yang hadir dalam program tersebut. Saya ajak mereka untuk menjadi pendengar aktif dengan tulisan maupun lisan. Sebagai Ice-breaking saya menyajikan words search Leadership, responsnya cukup bagus. Setiap menerangkan satu slide presentasi, saya menagajak mereka untuk aktif memberikan opini dan pendapat. Dengan demikian mereka lebih siap menerima informasi dan langsung dipahami, proses mencerna dibersamai oleh saya sebagai pemateri. 


Lalu saya membuka dengan membahas faktor yang menahan seorang perempuan sebagai pemimpin. Stereotip gender memang sangat kuat dalam lingkungan kita, sayangnya hal ini hanya terbatas pada kesetaraan gender. Padahal itu hanya sekedar cangkang, yang akhirnya malah memberikan efek negatif kepada perempuan yang berani mengambil peran. 


Seperti yang disampaikan dalam tulisan saya sebelumnya tentang fitrah atau kodrat perempuan tidak bisa dirubah. Tidak bisa dikurangi, tidak bisa dilebihi. Cukup menerima fitrah dan kodrat lalu maksimalkan dalam koridornya. Sehingga ketika perempuan memimpin tetap memiliki nama, memiliki kepantasan dan kualitas tanpa mengurangi kodratnya sebagai wanita. 

Ketika semua peserta berada dalam satu frekuensi, saya mengenalkan tiga metode manajamen. Mulai yang konservatif hingga yang modern dan dinamis, yaitu Waterfall Management, Agile Team Management serta Knowledge Management.  Bahasan ini akan saya tuangkan pada tulisan berikutnya.  

Dari semua peserta yang hadir ada, hanya satu dari umum, selebihnya merupakan member Ibu Profesional. Dari feedback yang saya dapatkan, alhamdulillah semua merasa senang dengan materi juga penyampaian yang interaktif. Ditambah ada doorprizes bagi peserta yang paling cepat menemukan tiga diksi dalam words search dan di akhir acara ada dua peserta yang menerima tantangan saya untuk menyampaikan kembali materi yang sudah disampaikan sesuai dengan pendapat mereka. 

Doorprizes berupa voucher belanja di Hexamarket dan Hexalink serta satu ebook yang merupakan Produk Passion Hexagonia, Anti Buluk, Minder dan Bokek. Tujuan utama pemberian hadiah ini adalah mendukung pemasaran produktivitas Hexagonia berupa Projek Passion. 







#hexagoncity
#bundaproduktif
#IIP
#ibuprofesionalforindonesia
#semestakaryauntukindonesia


 

Comments

Popular Posts