Sistem Umpan Balik: ApresiAKSI




Pada sistem umpan balik ApresiAKSI ini buddy saya mba Sa’diyah dari tim Literacy Lover. Dari nama timnya sudah bisa ditebak ya pengerjaan jurnal tidak akan minimalis atau alakadarnya sekedar menggugurkan kewajiban.

Problem statement dan akar masalah mereka hampir mirip dengan apa yang saya alami, tidak tuntas dalam membaca buku dan menunda-nunda dalam membuat review. Sepintas memang membuat review buku bukan suatu keharusan ketika kita selesai membaca buku. 

Padahal kalau kita mau jujur membuat review buku bukan saja melatih kita dalam memahami lebih dalam tentang intisari dari bacaan kita. Juga akan membantu kita tidak cepat lupa bahasan buku tersebut. Dan sekaligus melancarkan skill menulis. Seperti apa yang disampaikan Hernowo Hasyim pada buku Mengikat Makna dan Free Writing ada keterikatan yang penting antara kegiatan menulis dan membaca.

Review buku juga saat ini sering saya temukan dalam bentuk PDF. Dan dijual dengan harga lebih rendah dibanding buku asli. Biasanya ini menjadi bahan buruan para pembaca buku yang “memiliki waktu terbatas” untuk membaca buku-buku tebal. Saya pernah membaca review seperti ini dan menjadi pertimbangan untuk membeli buku itu. 

Saat ini sudah ada aplikasi yang memang menyajikan review berbagai genre buku, sehingga orang bisa menamatkan 4-5 buku dalam sehari. Saya jadi penasaran apa yang ada dalam benak orang-orang yang seperti itu. Apakah merupakan kebanggaan bila mampu selesai membaca banyak buku dalam waktu singkat? Bila terus-terusan dilakukan bisa jadi mereka seperti orang-orang yang senang mengoleksi buku bukan untuk dibaca tapi memuaskan rasa ingin memiliki saja. Bagamainapun kalau seorang pembaca buku yang 'beneran' tentu akan back on track tidak masalah menuntaskan bacaannya sekalipun memiliki ratusan jumlah halaman.  

Kembali kepada jurnal buddy saya, untuk dampak langsung sudah terasa, bahkan dampak tidak langsung, yaitu orang-orang terdekat atau keluarga tertular dengan semangat membaca juga mengerti pentingnya membaca. Melalui Theory of Change tim Literacy Lover sudah menyusun goal dengan runut. 

Hal yang menjadi perhatian saya adalah ketika membaca templet The Logic Model. Untuk outcome sangat mungkin tercapai oleh setiap member. Tapi untuk mencapai output dan impact secara tim ini akan cukup menantang. Akan terasa lebih mudah digapai bila mbak Sa'diyah dan tim berkolaborasi dengan pihak luar yang memiliki network besar. Ide-ide yang out of the box juga akan sangat membantu pencapaian output. Jangan sampai apa yang sudah dilakukan oleh para member yang sudah optimal ini luput dari perhatian para pecinta buku. Feedback selengkapnya bisa dilihat di sini. 

Semoga Tim Literacy Lover bisa merealisasikan output dan impact yang sudah mereka tuangkan. Bila dalam perencanaan mereka akan membuat book club, saya akan menjadi peserta pertama yang bergabung! Membaca jurnal mbak Sa'diyah menambah semangat saya menjalani rutinitas ngemil membaca di sela-sela aktivitas dan saat butuh break dari aktivitas yang padat dan melelahkan.


#sistemumpanbalikmateri7
#apresiAKSI
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
#ibuprofesionaluntukindonesia


Comments

Popular Posts