Cerita Tentang Perubahan



Hidup adalah tentang perubahan. Kita hari ini sudah berbeda dengan kita kemarin. (Bengkel Bunda) 


Siapa yang tidak ingin bahagia dalam hidup? Tapi bukankah bahagia itu sesuatu yang relatif? Ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu para tokoh terkemuka dan filsuf memberikan beragam teori bagaimana untuk bisa hidup bahagia. Anda mau pilih. Tidak cocok dengan yang satu maka bisa mencoba teori lain, demi mencapai kebahagian dalam hidup.

Bila dikerucutkan berdasarkan letak geografis, Anda bisa mengelompokkan ajaran popular saat ini dari Timur: Zen, dari Barat: Slow Living. Atau ingin menoleh lebih jauh tiga abad sebelum Masehi, Stoikisme yang dibawakan oleh Zeno di Yunani Kuno.

Paham atau ajaran apapun yang dipilih bisa jadi tidak cocok dengan situasi dan kondisi Anda berada. Akhirnya... kembali ke zona nyaman. Jalani hidup sesuai dengan arus mengalir saja. Lalu secara sadar mendefisinikan bahagia dan sukses dengan menggunakan ukuran orang lain. Ketika sulit mencapai sukses dan bahagia, rasa minderpun menguat. Makin mengakar berada dalam zona nyaman. Kalaupun mencoba untuk bangkit dengan belajar berbagai ilmu. Saat siap terjun dalam kehidupan nyata terserang oleh krisis identitas, Fears of Missing Out dan banyak lagi. Ini bisa menyerang siapa aja, termasuk orang yang memiliki latar pendidikan tinggi. Dua sosok terkenal dalam podcast ternama pernah mengakui dirinya mengalami krisis identitas sekalipun memegang gelar MBA dari top five university in the world!

Lalu bagaimana solusinya? Menurut Buya Hamka: Bahagia itu dekat dengan kita, ada dalam diri kita. Dalam Story for Change ini saya berbagi pengalaman bagaimana berjalan menuju dalam diri sendiri, menemukan seni menjalani hidup bahagia. 


Comments

Popular Posts