Sistem Umpan Balik: Membangun Tim yang Solid


 


Memasuki akhir Juli, ketemu lagi dengan program sistem umpan balik untuk materi kedua kuliah di Kampus ibu Pembaharu. Setelah melakukan kampanye dan membentuk tim sesuai dengan problem statement yang sama dengan panduan materi Membangun Tim yang Solid yang diberikan oleh Ibu Septi sebagai 
Designer Program. 

Dari awal saya sudah membayangkan tantangan yang berbeda dalam membuat review kali ini, karena dua hal. Pertama pembuatan jurnal sebelumnya menceritakan bagaimana para mahasiswa melakukan kampanye lalu merekruit anggota tim. Bagi mahasiswa yang bergabung menjadi anggota tim ada yang tetap melakukan kampanye dengan tim barunya ada juga yang tidak.  Yang kedua adalah dengan adanya beberapa templet yang harus diisi. Bagi para mahasiswa yang  bergabung dalam tim tanpa melakukan kampanye. Bagaimana mereka mengisi templet itu?

Dan benar saja, ada beberapa mahasiswa yang sharing pada saya karena merasa bingung saat mereka membaca jurnal buddy karena pengisian templet. Dari sini saya bisa tahu pemahaman antara materi yang disampaikan dan pengisian templet masih belum singkron pada beberapa mahasiswa. 


My Buddy Review

Pada sistem umpan balik kedua ini, buddy saya adalah seseorang yang sudah saya kenal melalui kegiatan di luar Hexagon City. Mba Saraswati dari Regional Banyumas Raya. Pertama kali dia yang menghubungi saya melalui whatsapp. Kami saling bertukar link jurnal dan membuat janji untuk diskusi di hari Sabtu siang, 31 Juli.

Feedback System template


Saya suka dengan cara mba Saras menuangkan materi perkuliahan dalam jurnal. Teratur, jelas dan rapi, cocok untuk dijadikan contekan catatan bagi mahasiswa yang tidak ikut kuliah. Hooooo.... itu sih kejadian di luar Kampus Ibu Pembaharu, yang tidak bisa melihat rekamanan pemberian mata kuliah.

Mba Saras bergabung dalam tim yang memiliki banyak anggota, 10 orang. Gabungan dari Hexagonia dan non member komunitas Ibu Profesional. Ini akan menjadi tantangan tersendiri, sekalipun mereka memiliki permasalahan yang sama dan sebagian besar anggota memiliki soft skill kerjasama tim. Bagaimanapun saya menyarankan akan lebih baik bila dari sekarang Tim membuat golden rules yang disepakati oleh semua anggota tim.

Melihat pemetaan skills serta Peran dan Tugas pada tim  saya berpendapat dengan mengikuti pola dan panduan dalam kurikulum kampus Ibu Pembaharu, mba Saras dan tim akan mampu menemukan solusi yang tepat terhadap problem statement yang diangkat, yaitu Hacking Snap atau Ledakan Emosi Sesaat. 

Solusi ini bukan saja akan membantu anggota tim, saya harap bisa membantu orang-orang yang memiliki permasalahan yang sama di luar sana (masalah sosial). Tidak sekedar tertuang dalam buku, tetapi berupa panduan ataupun pola yang bisa dipraktekan dengan pendampingan. Saya tidak bermaksud mengatakan buku bukan media yang tepat. Selama menerbitkan edisi-edisi terbaru yang bisa up to date dengan masalah sosial terkait, tidak jadi masalah.

Sedangkan, memberi pola lengkap dengan pendampingan bukan saja akan mengupdate metode yang dimiliki tapi juga akan memberikan banyak insignt baru bagi mbak Saras dan tim. Sukses ya mba Saras! Saya menunggu gerakan keren yang berdampak pada lingkungan mba dan teman-teman.



#umpanbalik2
#membanguntimyangsolid
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia


Comments

Popular Posts